Jumaat, 12 Oktober 2012

Dosa Yang Merosak Perkahwinan

 

(baik utk direnungkan ...)

a. Suami :

1. Suami tdk berfungsi menjadi pemimpin dgn baik, akibatnya saling melukai.
2. Suami gagal menjadikan Istri nomer satu dlm hidupnya.
3. Suami membandingkan Istri dgn wanita lain.
4. Suami kurang disiplin mengontrol emosi dan kebiasaan buruk.
5. Suami gagal memuji hal-hal kecil dari Istri.
6. Suami menolak pendapat Istri.
7. Suami tdk pernah minta maaf.

b. Istri :
1. Istri tdk menghargai Suami sbgai otoritas.
2. Istri gagal menundukkan diri kpd Suami.
3. Istri gagal menampilkan kecakapan manusia batiniah.
4. Istri gagal menunjukan rasa syukur kpd Suami.

Kebutuhan seorang Suami :
1. Sex.
2. Istri sebagai sahabat.
3. Rumah yg rapi.
4. Istri yg menarik
5. Saling menghargai.

Kebutuhan seorang Istri :
1. Kasih dan penghargaan.
2. Diajak bicara.
3. Jujur dan terbuka!
4. Keuangan yang cukup.
5. Komitmen thdp keluarga.

Ingat..!!
Kepala keluarga yg berhasil dlm keluarga maka keberhasilan yg lain akan mengikuti,
Kepala keluarga yg gagal dlm keluarga maka kegagalan lain akan mengikuti.

Kebahagiaan perkawinan membutuhkan perjuangan yg tidak kenal lelah, dan membutuhkan kehadiran dan pertolongan TUHAN

Berbahagialah mereka yang benar-benar menikmati hidup rumah tangga yg rukun dan damai, meskipun itu harus diperoleh dgn cucuran air mata.
Belaian tangan suami adalah emas bagi istri.
Senyum manis sang istri adalah permata bagi suami.
Kesetiaan suami adalah mahkota bagi istri.
Keceriaan istri adalah sabuk di pinggang suami.

Perbaikilah apa yg bisa diperbaiki sekarang sebelum terlambat. Cintailah pasangan yg telah TUHAN pilih untukmu!

If u care about family, broadcast this. It will save a marriage.
memberkahi Pernikahanmu!
Bagi yg belum Menikah, ini bisa menjadi bekal kelak bila anda menghadapi hidup Pernikahan..

Mencintai kerna Allah


Dari luar kamar mayat rumah sakit, seorang ustadz masuk dan bertanya apakah istri mau memandikan jenazah suaminya .. ustadz tadi bersama beberapa orang menemani si isteri memandikan jenazah suaminya ...
Sang isteri menangis ketika memandikan jenazah suaminya .. sambil menangis isteri berkata,
" Inilah janji kami sebagai suami isteri ..

Jika abang pergi lebih dulu maka saya yang memandikan jenazah abang, Andai saya yang pergi dulu, abang yang akan memandikan jenazahku ..."
Dengan tenang isteri membasuh muka suaminya sambil berdoa,
" Inilah wajah suami yang ku sayang tetapi Allah lebih sayang padamu ...
Wahai suamiku .. Semoga Allah ampunkan dosamu dan satukan kita di akhirat nanti .."

Saat membasuh tangan jenazah suaminya sambil berkata ..
"Tangan inilah yang mencari rezeki yang halal untuk kami, masuk ke mulut kami ... semoga Allah beri pahala untukmu wahai suami ku .."

Saat membasuh tubuh jenazah suaminya, iapun berkata...

" Tubuh inilah yang memberi pelukan kasih sayang padaku dan anak-anakku .., semoga Allah beri pahala berganda untukmu wahai suamiku ..."
Kemudian saat membasuh kaki jenazah suaminya, kembali ia berkata..
" Dengan kaki ini abang keluar mencari rezeki untuk kami, berjalan dan berdiri sepanjang hari semata-mata untuk mencari sesuap nasi, terima kasih suamiku ... semoga Allah memberimu kenikmatan hidup di akhirat dan pahala yang berlipat kali ganda .."
Selesai memandikan jenazah suaminya, si isteri mengecup sayu suaminya dan berkata ..
"Terima kasih suamiku .. karena aku bahagia sepanjang menjadi isterimu dan terlalu bahagia .. dan terima kasih karena meninggalkan aku bersama permata hatimu yang persis dirimu dan aku sebagai seorang istri ridha akan kepergianmu karena kasih sayang Allah kepadamu
Subhanallah
Indahnya saling mencintai karena Allah
Semoga Allah merahmati pasangan suami-istri , dan seluruh keluarga yang saling menyayangi dan mencintai krn Allah..

Keistimewaan Seorang Insan yang bergelar Ayah



Pada suatu ketika, ada seorang anak kepada seorang wanita bertanya kepada ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-kerut dengan badannya yang mulai terbongkok-bongkok, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya kepada ayahnya:

‘Ayah, mengapakah wajah ayah semakin berkerut dan badan ayah makin hari makin terbongkok?’

Demikian pertanyaannya, ketika ayahnya sedang santai di beranda.

Ayahnya menjawab : ‘sebab aku lelaki’.

Hanya perkataan itu yang diungkapkan dari mulut ayahnya. Anak wanita itu seolah tidak berpuas hati dengan jawapan yang diberikan oleh ayahnya lalu berkata,

‘aku tidak mengerti’

Ayah hanya tersenyum lalu dibelainya rambut anak wanita itu dan terus menepuk-nepuk bahunya dan kemudian ayahnya berkata,

‘anakku, kamu memang belum mengerti tentang lelaki’

Anak wanita itu bertambah bingung.

Kemudian anak wanita itu menghampiri ibunya pula lalu bertanya,

‘ibu, mengapa wajah ayah semakin berkerut dan badannya semakin hari semakin terbongkok? Dan sepertinya ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?’

Lalu ibunya menjawab,

‘anakku, jika seorang lelaki yang benar-benar bertanggungjawab terhadap keluarganya memang keadaannya sedemikian’

Sehinggalah anak wanita itu meningkat dewasa tetapi dia masih mempunyai perasaan ingin tahu yang sangat tinggi mengenai persoalannya sebelum ini.

Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu, seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata satu rangkaian kalimat sebagai jawapan kepada persoalannya sebelum ini.

‘ Saat ku ciptakan lelaki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia sentiasa akan menahan setiap hujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan dilindungi.’

‘ Ku ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya’
‘ Ku berikan kemahuan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari titisan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya’

‘ Ku berikan keperkasaan dan mental yang kuat yang akan membuat dirinya pantang menyerah,demi keluarganya, dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan kerana tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya dikerah demi keluarganya dan yang selalu dia ingat, adalah di saat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya.’

‘ Ku berikan kesabaran dan ketekunan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun di setiap perjalanan hidupnya, keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya.’

‘ Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, di dalam situasi apa jua sekalipun, walau anak-anaknya jarang melukai perasaan dan hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman dan saat di mana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang membuatkan dia berasa nyaman bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu menyayangi dan mengasihi sesama saudara.’

‘ Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya dan menyedarkan bahawa isteri yang baik adalah isteri yang setia terhadap suaminya, isteri yang baik adalah isteri yang sentiasa menemani dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka mahupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada isterinya agar tetap berdiri, bertahan dan saling melengkapi serta saling menyayangi.’
‘ Ku berikan kerutan di wajahnya agar menjadi bukti bahawa lelaki itu sentiasa berusaha sekuat daya fikirannya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya boleh hidup di dalam keluarga bahagia dan badannya yang terbongkok agar dapat membuktikan bahawa sebagai seorang lelaki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, sentiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya demi kehidupan keluarganya.’

‘ Ku berikan kepada lelaki tanggungjawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga agar dapat digunakan sebaik-baiknya dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh lelaki walaupun sebenarnya tanggungjawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat.’

Terbangun anak wanita itu dan segera dia berlari, berlutut dan berdoa sehingga menjelang subuh. Setelah itu dia menghampiri bilik ayahnya yang sedang berdoa, dan ketika ayahnya berdiri, anak wanita itu mencium telapak tangan ayahnya sambil berkata ‘ AKU MENDENGAR DAN MERASA BEBANMU AYAH’.

Mari kita kembali mengingati segala perngorbanan ayah kita yang tidak pernah meninggalkan kita sejak kita dilahirkan hinggalah kita meningkat dewasa. Terlalu banyak perngorbanan yang mereka lakukan samada kita tahu dan di luar pengetahuan kita. Kita sebagai anak, jangan sesekali membenci ayah kita, jangan sesekali menderhakanya padanya, jangan sesekali melukakan hatinya.

Jika anda merasakan ayah anda selalu mengongkong anda, ingatlah, satu hari nanti kaum adam yang sedang meningkat remaja ini juga akan menjadi seorang ayah. Mereka juga akan memikul tanggungjawab sebagaimana yang ayah mereka tanggung sebelum ini.

Andai kata kita seorang ayah, mahukah kita melihat anak gadis kita disentuhi lelaki yang bukan muhrim? Mahukah kita melihat anak gadis kita berpeleseran di jalanan dan mahukah kita melihat anak kita menjadi seorang manusia yang tidak berguna pada masa akan datang?

Jika tidak, hargai perngorbanan ayah anda, sayangi ayah anda sepenuh hati dan doakan mereka samada ketika mereka masih hidup atau yang telah meninggal dunia, sesungguhnya, mereka mengharapkan doa dari seorang anak yang soleh.. amin..

Lima Maksiat Yang di Segerakan Balasannya.


Daripada Ibnu Omar r.a. berkata: Berhadap Rasulullah saw. kepada kami (pada suatu hari) kemudian beliau bersabda; "Wahai kaum Muhajirin, lima perkara kalau kamu telah dibalakan dengannya (kalau kamu telah mengerjakannya), maka tiada kebaikan lagi bagi kamu. Dan aku berlindung dengan Allah swt., semoga kamu tidak menemui masa itu. Perkara­-perkara itu ialah:


1. Tiada terzahir (nampak) perzinaan pada suatu kaum sehingga mereka berani berterus terang melakukannya, kecuali mereka akan ditimpa penyakit Tha'un yang cepat merebak di kalangan mereka, dan mereka akan ditimpa penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa umat-umat yang telah lalu.

2. Dan tiada mereka mengurangkan sukatan dan timbangan, kecuali mereka akan dibalakan dengan kemarau dan susah mencari rezeki dan kezaliman daripada kalangan pemimpin mereka.

3. Dan tiada menahan mereka akan zakat harta benda kecuali ditahan untuk mereka air hujan dari langit. Jikalau tiada binatang (yang juga hidup diatas permukaan bumi ini) tentunya mereka tidak akan diberi hujan oleh Allah swt.

4. Dan tiada mereka mungkir akan janji Allah dan Rasulnya kecuali Allah akan menguasakan ke atas mereka musuh mereka, maka musuh itu merampas sebahagian daripada apa yang ada di tangan mereka.

5. Dan apabila pemimpin-pemimpin mereka tidak melaksanakan hukum Allah yang terkandung dalam al-Quran dan tidak mahu menjadikannya sebagai pilihan, maka (di saat ini) Allah akan menjadikan peperangan di kalangan mereka sendiri ".

(Hadis Riwayat Ibnu Majah)

Keterangan :

Hadis di atas rnenerangkan bahawa:

1. Penyakit Thaun dan Aids adalah berpunca dari banyak berlaku perzinaan.

2. Kesukaran mencari rezeki dan kezaliman pimpinan adalah berpunca daripada rakyat yang mengurangkan sukatan dan timbangan.

3. Kemarau panjang adalah berpunca dari tidak mengeluarkan zakat.

4. Kemampuan musuh mengambil sebahagian dari apa yang dimiliki oleh kaum Muslimin adalah berpunca daripada mereka mengkhianati janji-ianji mereka kepada Allah swt.

5. Perang saudara yang berlaku di kalangan kaum Muslimin adalah berpunca daripada mengenepikan hukum ­hukum Allah swt. dan tidak mahu menjadikan Al-Quran sebagai undang-undang di dalam kehidupan.

Khamis, 11 Oktober 2012

Doktor Penyabar

Seorang doktor bergegas ke hospital setelah menerima panggilan untuk pembedahan emergency. Beliau menukar baju dan terus ke bilik pembedahan. Beliau nampak bapa budak sedang bermundar-mandir di bilik tersebut menunggu kehadiran doktor.

Selepas nampak doktor, bapa itu menjerit : “Mengapa lambat sangat? Doktor tak tahu nyawa anak saya dalam bahaya?!! Doktor tak de rasa sebarang tanggungjawab?”

Doktor tersebut tersenyum dan menjelaskan: “Saya mohon maaf. Saya tiada di hospital dan saya telah datang secepat mungkin… sekarang saya perlu saudara bertenang supaya saya boleh melakukan kerja saya.”


“Bertenang!!! Mudah cakap. Bayangkan kalau anak doktor yang di dalam sana!!!! BOLEHKAN DOKTOR BERTENANG?!!! JIKA ANAK SAYA MATI, APA YANG DOKTOR NAK BUAT!!” jerit bapa budak itu lagi.

Doktor tersebut bersenyum dan berkata : “Saya akan berpegang pada ajaran Islam - dari tanah kita datang kepada tanah kita dikembalikan… Doktor tidak boleh memanjangkan umur, hanya Allah boleh. Pergi berdoa untuk anak saudara dan kami akan cuba lakukan yang terbaik. InshaAllah.”

Bapa itu masih tidak berpuas hati dan berbisik pada hati : “Mudah bercakap nasihat bila tak kena batang hidup sendiri.”

Pembedahan itu mengambil masa beberapa jam… doktor keluar dengan senyuman lebar dan ceria.

“Alhamudillah. Anak saudara selamat!”

Tapi tanpa mendengar jawapan bapa tersebut, doktor terus berkata, “Ada apa-apa tanya jururawat saya.”

Bapa budak tadi tersinggung, “Mengapalah doktor tadi sombong sangat? Tak boleh ke tunggu dua tiga minit untuk berbincang mengenai keadaan anak saya?” kata bapa itu ke jururawat…

Jururawat itu tiba-tiba menangis dan berkata, “Anak doktor Hisham meninggal semalam… accident… beliau tadi di majlis perkebumian ketika kami menelefon beliau untuk membedah anak encik. Selepas habis bedah, doktor kena gegas untuk balik mengebumikan anaknya.”

Bapa budak tu tersengam.

Manusia biasa melihat atas, melihat bawah, melihat kiri dan kanan… ada pula yang pandai melihat dari atas dan melihat dari bawah terhadap sesuatu perkara….

Tapi mereka sering terlupa untuk melihat diri sendiri.

Adakah anda seorang daripadanya?

Senyum.

Hanya Kerna 20 sen, Iman Hampir Tergadai

✿ KISAH YANG WAJIB ANDA BACA : HAMPIR MENGGADAI SEBUAH KEIMANAN HANYA KERANA 20 SEN ✿ ܓ

Ini adalah sebuah cerita yang boleh kita ambil sebagai tauladan. Jika tidak keberatan, jom baca.

Beberapa tahun dahulu, ada seorang Imam yang berasal dari Thailand telah dipanggil ke Malaysia untuk menjadi Imam tetap di sebuah masjid di Malaysia. Telah menjadi kebiasaan baginya menaiki bas untuk pergi ke masjid. Pada suatu hari, selepas Imam membayar tambang dan duduk di dalam bas, dia tersedar yang pemandu bas tersebut telah memulangkan wang baki yang lebih daripada sepatutnya sebanyak 20 sen.

Sepanjang perjalanan Imam memikirkan tentang wang 20 sen tersebut. “Perlukah aku memulangkan 20 sen ni?” Imam bertanya kepada dirinya. “Ah… syarikat bas ni dah kaya… setakat 20 sen ni… nak beli tosei pun tak cukup,” kata Imam.

Apabila tiba di hadapan masjid, Imam menekan loceng dan bas tersebut pun berhenti. Ketika Imam ingin turun sahaja daripada bas, tiba-tiba seakan-akan dirinya secara automatik berhenti dan berpaling ke arah pemandu bas sambil memulangkan wang 20 sen. “Tadi kamu beri saya wang baki terlebih 20 sen,” kata Imam kepada pemandu bas.

“Ohhh…!!! Terima kasih!!! Kenapa awak pulangkan 20 sen ni… kan sedikit je nilainya,” kata pemandu bas. Imam menjawab, “Wang tersebut bukan milik saya, sebagai seorang muslim saya wajib berlaku jujur.” Pemandu bas tersenyum, dan berkata, “Sebenarnya saya sengaja memberi wang baki yang lebih sebanyak 20 sen ni, saya nak uji kejujuran kamu wahai Imam. Saya sudah berkali-kali berfikir untuk memeluk Islam.”

Imam turun dari bas dan seluruh jasadnya menggigil dan kesejukan. Imam berdoa sambil menadah tangan, “Astaghfirullah!!! Ampunkan daku Ya Allah… Aku hampir-hampir menjual harga sebuah Iman dengan 20 sen!!!

Sahabat-sahabatku sekalian… Apa yang anda dapat daripada peristiwa di atas? Ingatlah… Kita mungkin tidak melihat dan tahu kesan tindakan kita terhadap orang lain. Kadang-kadang manusia akan menganggap kita sebagai ‘tingkap’ untuk melihat ke dalam dunia Islam.

Sesungguhnya pada diri Rasulullah s.a.w. itu terdapat contoh teladan yang baik.

“DUNIA sebagai ALAT — AKHIRAT sebagai MATLAMAT”

Rabu, 10 Oktober 2012

Metode Untuk Muslimah Dapat Jodoh

Suatu hari di sebuah universiti tempatan, kelas syariah berlangsung seperti biasa. Hari itu diskusi bab munakahat. Tampaknya lebih diminati oleh para pelajar, mana taknya semua hadir tanpa seorang pun absent. Perhatian lebih fokus, pelajar lelaki tersengih-sengih. Pelajar perempuan malu-malu kucing.

Lantas seorang student muslimah mengajukan soalan menarik pada tutornya, Ustaz Ahmad Saifuddin..

Student: "Pada hemat ustaz, bagaimanakah cara yang munasabah, baik, dan syari'e untuk seseorang wanita itu mendapatkan jodoh? Sememangnya jodoh itu telah ditetapkan, maksud saya di sini..dari segi usaha dan ikhtiarnya. Boleh ustaz jelaskan?"


Ustaz Ahmad Saifuddin: "Moga Allah merahmati kamu. Soalan yang baik. Pertama sekali, cari dan nilai sendiri, lihat kepada mana-mana lelaki yang berkenan dan layak untuk kita. Beritahu sendiri atau melalui rakan-rakan baik lelaki itu. Apabila lelaki itu terima, maklumkan sahaja kepada ibu bapa dan langsungkan segera. Pastikan lelaki itu masih tiada sesiapa. Nanti malu pula."

Pelajar lelaki mencelah: "Ya ustaz, metode kedua please!"

Ustaz Ahmad Saifuddin: "Baik, jalan yang kedua adalah, minta orang lain cari. Sebaiknya minta daripada orang-orang yang berpengalaman dan soleh untuk mencari jodoh yang sesuai untuk kita termasuk ibu bapa kita juga. Kita terima sahaja apa yang dicadangkan oleh beliau. Tanpa melihat rupa, kerjaya dan apa sahaja. Jika tidak mampu untuk menerimanya, kembali kepada cara pertama. Apabila sudah ada, solat istikharah dan rasa kecenderungan hati. Jangan tunggu mimpi. Bila ada rasa cenderung padanya, terima dengan hati terbuka."

Student muslimah: "Ada jalan alternatif?"

Ustaz Ahmad Saifuddin: "Berserah kepada Allah sepenuhnya. Tidak mencari dan tidak meminta sesiapa mencarinya. Namun terus berserah kepada Allah 100%. Buka pintu hati untuk menerima mana-mana lelaki yang ikhlas untuk memikul tanggungjawab itu. Solat istikharah memohon restu dari Allah. Rasa kecenderungan hati itu dan cuba bertanya kepada orang yang berpengalaman. Sekiranya terlintas di fikiran, "Dia belum ada kerja lagi," atau "Dia kurang kacaklah," atau "Dia degree pun tidak ada." Sekiranya terlintas demikian, itu kita sudah membuat penilaian sendiri. Jika mahu berpegang dengan apa yang kita nilai itu. Sebaiknya kembali kepada cara pertama."

Student muslimah: "Tidak salah kan jika wanita memilih?"

Ustaz Ahmad Saifuddin: "Memilih tidak salah. Terlalu memilih dan cerewet mungkin salah. Wanita tidak banyak peluang untuk memilih berbanding lelaki yang terbuka slotnya empat kali.

Pilihlah yang buat hati kamu tenang, buat agama kamu menjadi lebih baik, buat ilmu kamu makin bertambah, buat kehidupan lebih bermakna, buat Allah lebih cinta, buat kamu lebih kasih pada Dia. Susah senang dia bersama."

Student muslimah tersenyum kecil

Lawak nasihat - kisah Orang yang suka makan

‎(baik lah,,, lapangkan minda, tenangkan hati, exam nk dekat, jgn tension2, hayatilah kisah ini)


Alkisah dua orang pelajar tengah makan malam. Si A mengambil sepinggan nasi beserta lauk, lalu dia duduk dan makan. Begitu juga sahabatnya si B. Belum sempat si A selesai menyuap suapan yang ke-3, si B sudah bangun menambah.

Pelajar A: Oi, cepatnya engkau tambah!

Pelajar B: Sesungguhnya Allah mencipta makhluknya berpasangan, aku ikut sunnatullah je, dua.
Pelajar A: . . .

Kemudian baru suapan ke enam pelajar A, si B sudah licin pinggannya dan tambah lagi.
A: Tadi kata berpasangan?
B: Sunnah Rasul buat sesuatu 3 kali. Macam wudhu', beri salam, dan lain-lain, maknanya 3 ni bilangan istimewa. Rasul SAW kalau ulang sesuatu yang penting pun 3 kali.
A: . . .

Tak sampai seminit, si B tambah lagi!
A: Lapar betul engkau ni! Tadi kata ikut sunnah?
B: Seorang lelaki boleh berkahwin empat, itu had nafsunya. Sedangkan kahwin pun boleh empat, apa salahnya makan empat?
A: Nafsu pulak . . .

A baru habis separuh pinggan, si B tambah lagi!
A: Kuat betul nafsu engkau!
B: Kalau solat yang menjadi makanan rohani itu lima kali sehari, nasi pulak makanan jasmani. Yang penting khusyuk!
A: Pandai-pandai je...

Dan B seterusnya tambah pinggan yang keenam.
A: Hai... solat sunat pulak ke?
B: Allah mencipta alam langit dan bumi bukan gedebok sekaligus, tapi Allah bahagi-bahagikan ke enam hari, yakni enam peringkat. Allah ajar kita, buat sesuatu mesti bersistem, ada tahap-tahapan! Jadi aku makan pun bukan sekaligus, tapi sikit-sikit, enam peringkat, ikut sunnatullah.
A: . . .

A hanya tersenyum sumbing. Dia baru nak habis sepinggan, B dah tambah lagi.
A: Hebat gila selera engkau.
B: Angka tujuh ialah angka yang istimewa. Allah cipta tujuh hari seminggu, tujuh langit, tujuh ayat surah al-Fatihah, dan banyak lagi contoh lain keistimewaan angka tujuh.

A: (tersenyum sinis) Meh aku beritahu engkau sesuatu.
B: Apa dia?

A: Aku baru makan SATU pinggan. Engkau dah makan TUJUH. Bukan ke nabi bersabda yang orang kafir makan dengan TUJUH perut, sedang orang Islam hanya makan dengan SATU perut?

B: LA HAWLA WA LA QUWWATA ILLA BILLAH! Nasib baik engkau ingatkan! Meh aku tambah lagi sepinggan, biar tak menyamai orang kafir!

A: (tepuk dahi kuat-kuat)

Kesimpulan:
Orang agama atau orang yang cerdik adakalanya lebih pandai memutar-belit hujah jika mereka tidak jujur. Maka bertakwalah kepada Allah, sama ada anda belajar agama atau tidak. Lebih-lebih lagi jika anda belajar agama. Dan nilailah setiap perkataan dengan neraca iman dan ilmu, dan bertanyalah kepada orang yang lebih alim dan dipercayai kejujurannya. Kalau manusia biasa pun pandai mencipta alasan, inikan pula orang alim dan cerdik pandai!

Rasuah itu Haram

Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam yang maksudnya:

"Dari Abdillah bin
Amru Radiallahuanhuma ia berkata : Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam melaknat pemberi rasuah dan penerima rasuah".(Riwayat Al-Imam At-Tarmizi).

Rasuah dalam perspektif hukum Islam adalah haram. Ini berdasarkan dalil yang Qat’ie iaitu al-Quran, as-Sunnah dan Ijmak Ulamak. Dalam al-Quran terdapat ayat yang menggariskan tentang rasuah berdasarkan firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah ayat 188:
Maksudnya: “ Dan janganlah kamu makan harta orang lain di antara kamu dengan jalan yang salah, dan jangan pula kamu menghulurkan harta kamu (memberi rasuah) kepada hakim-hakim kerana hendak memakan (atau mengambil) harta manusia dengan (berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui (salahnya).”

Dalam kita menjalankan tugas yang dipertanggungjawabkan, sifat amanah adalah memainkan peranan yang amat penting. Tanpa sifat amanah, akan mudahlah berlakunya sebarang penyelewengan seperti perbuatan rasuah dan bermacam-macam lagi yang bertentangan dengan ajaran agama Islam.

Pengertian rasuah itu sebenarnya amat luas, ia bukan hanya tertumpu kepada masalah kewangan sahaja, tetapi juga termasuk penyalahgunaan kuasa yang diamanahkan. Sebagai contoh, jika sekiranya diberikan kuasa membuat pemilihan dan meluluskan tender-tender, maka ia akan memilih dan meluluskan mana-mana orang yang memberikannya sogokan dan suapan tanpa menghiraukan orang yang lebih layak untuk dipilih. Begitu juga jika diamanahkan untuk mengambil pekerja, ia akan mengenepikan orang yang lebih layak dan berhak untuk menjawat pekerjaan itu malahan akan mementingkan saudara-maranya, kawan atau pihak yang menjanjikannya sesuatu imbuhan kepada perbuatan tersebut.

Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda :

"Dari Abi Hurairah Radiallahuanhu, sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam : Apabila hilang amanah maka tunggulah kedatangan Hari Kiamat. Maka bertanya seorang lelaki : Bagaimana hilangnya amanah itu? Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam : Iaitu apabila sesuatu urusannya diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kerosakan dan kebinasaan".(Riwayat Al-Imam Al-Bukhari).

Selasa, 9 Oktober 2012

Tempoh Meniti Titian Siratul Mustaqim



Tiada suatu jambatan yang paling panjang dalam dunia kini yang terpaksa dilalui dalam masa setahun, apalagi 15,000 tahun atau 28,000 tahun, dan tiadalah pula suatu jambatan dalam dunia kini yang dapat dilalui dalam sekelip mata sahaja.

Tempoh meniti Siraat atau panjang Siraat yang akan dilalui oleh seseorang adalah bergantung kepada keimanan atau amalan seseorang. Terdapat 4 sumber atau tempoh masa yang akan dilalui oleh manusia iaitu:


1. Menurut Al-'Allaamah Ibnu Abi Jamrah dalam kitab 'Bahjah An-Nufuus' (Syarh Al-Bukhaari: 2:27). Ada sumber mengatakan bahawa Siraat itu mempunyai 7 sekatan pemeriksaan di mana setiap sekatan memakan masa 3,000 tahun perjalanan, dan seandainya tertahan pada satu sekatan, maka terpaksalah menunggu 1,000 tahun. Ini bererti semuanya memakan masa 28,000 tahun (jika tersekat kesemuanya)

2. Menurut berita menerusi Fudhail b. 'Iyaadh ialah selama 15,000 tahun(belum termasuk 7,000 tahun di sekatan) iaitu:
i) Mendaki selama 5,000 tahun
ii) Menurun selama 5,000 tahun
iii) Mendatar selama 5,000 tahun

Fudhail b. Iyaadh berkata: "Sampai berita kepada kami bahawa panjang Siraat itu ialah kadar perjalanan 15,000 tahun iaitu 5,000 tahun perjalanaan mendaki, 5,000 tahun perjalanan menurun dan 5,000 tahun perjalanan mendatar, sedangkan ia lebih halus dari urat rambut dan lebih tajam dari mata pedang." (HR Ibnu 'Asaakir, Rujuk Kitab Aqiidah An-Naajiin)

3. Menurut berita menerusi Mujaahid dan Dhahhaak ialah selama 3,000 tahun (belum termasuk 7,000 tahun di sekatan) iaitu:
i) Mendaki selama 1,000 tahun
ii) Mendatar selama 1,000 tahun
iii) Menurun selama 1,000 tahun (Rujuk Bahrul Maadzi)

4. Seterusnya menurut suatu sumber lain ialah selama 21,000 tahun di mana tempoh mendaki, mendatar dan menurun masing-masing 1,000 tahun.(belum termasuk 7,000 tahun di sekatan) "Di atas Siraat itu terdapat 7 kaunter, manakala setiap kaunter memakan perjalanan 3,000 tahun, di mana ditambah lagi 1,000 tahun mendaki, 1,000 tahun mendatar, dan 1,000 tahun menurun, ia lebih halus daripada rambut dan lebih tajam daripada mata pedang dan keadaannya lebih gelap daripada kegelapan malam." (Al-Hadith)

Berdasarkan sumber-sumber di atas, nyatalah bahawa terdapat perbezaan besar tentang tempoh melalui Siraat. Ini bergantung kepada keimanan dan amalan masing-masing. Setelah dibuat perbandingan, perjalanan yang paling lama melintasi Siraat itu adalah: Paling lama (mungkin merangkak/mengesut) 28,000 tahun (kes 1 & 2); 25,000 tahun (menurut suatu riwayat) 22,000 tahun (kes 2); 10,000 tahun (kes 3). Manakala yang paling cepat ialah sekelip mata.
.
Wallahua'lam.
.
(Petikan: 'Bagaimana Meniti Siraat Al-Mustaqim' oleh Abdullah Al-Qari Salleh) via Pemuda Ahli Sunnah)

~Percakapan 4 Lilin ~


Ada 4 lilin yang menyala,
Sedikit demi sedikit habis meleleh.


Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.

Yang pertama berkata:
“Aku adalah Damai
Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!”

Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Yang kedua berkata:
“ Aku adalah Iman
Sayang aku tak berguna lagi.
Manusia tak mau mengenalku,
Untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.”

Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:
“ Aku adalah Cinta
Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.
Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.
Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.”

Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

Tanpa terduga…
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam.
Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata:

“ Ekh apa yang terjadi?! Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”
Lalu ia mengangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:
“Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya. Akulah HARAPAN”

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita…
dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!!!

Hukum Cukur Bulu Kening



SOALAN:

Adakah berdosa sekira seorang wanita membersihkan bulu kening dengan mencabut bulu kening yang bertaburan di atas kelopak mata?. Dalam perkara ini wanita itu tidak mencabut bulu kening sehingga cuma tinggal segarisan sahaja atau langsung hilang keningnya.Ia cuma untuk mencabut bulu kening yang bertaburan di atas kelopak mata bagi nampak kemas.

JAWAPAN:

Salah satu bahagian yang menjadi tumpuan pengubahsuaian bagi kaum hawa ini ialah kening, dari zaman nabi lagi telah ada persoalan ini, sehingga ada hadis-hadis Rasulullah SAW yang menjelaskan hukumnya.

Tidak dinafikan bahawa ada di kalangan kaum wanita yang keningnya bermasalah dari segi lebat atau nipisnya atau bulu kening bersambung antara kening kanan dan kiri.

Menurut pandangan syara’ adalah haram kepada seseorang perempuan mencukur bulu keningnya kerana itu bererti merubah ciptaan Allah dan merubah ciptaan Allah ini adalah dilarang keras di dalam Al-Quran. Perbuatan ini juga menyerupai masyarakat yang bukan Islam, sedangkan Islam sudahpun mempunyai identiti tersendiri dalam soal perhiasan.

Di dalam sebuah hadis yang sahih melarang keras seseorang perempuan itu menyambung rambutnya dan meminta orang lain menyambung rambutnya dan lain-lain, apalagi perbuatan mencukur bulu kening. Kecuali jika bulu-bulu tersebut tumbuh di tempat-tempat yang tidak sepatutnya tumbuh pada diri perempuan, dikala itu wajiblah menghilangkannya, seperti tumbuh bulu di pipi, tumbuh misai dan janggut seperti lelaki, kesemua bulu-bulu ini hendaklah dibuang kerana ia memburukkan paras rupa seseorang perempuan.

Perkara ini membabitkan satu riwayat berkaitan dengan riwayat Imam Al-Tabari, bahawa isteri Abu Ishaq pergi ke rumah Aisyah Ummul-Mukminin, isteri Rasulullah saw. Pada waktu itu rupa parasnya sangat jelita. Beliau lalu bertanya kepada Aisyah mengenai hukum seorang wanita yang membuang bulu-bulu yang terdapat di dahinya untuk tujuan menambat hati suaminya.Aisyah menjawab:

“Hapuskanlah kejelekan yang ada pada dirimu sedaya yang kamu mampu.”

Hadis kedua diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim dan Abu Daud yang menerangkan bahawa Rasulullah saw bersabda bermaksud:

“Allah melaknat wanita-wanita yang mencabut bulu kening atau bulu muka (al-Namisah) atau meminta orang lain mencukur atau mencabut bulu keningnya (al-Mutanammisah), wanita yang mengasah gigi supaya kelihatan cantik.

Perbuatan-perbuatan yang disebut diatas termasuk mengubah ciptaan Allah.

Mengenai hadis pertama, Imam Nawawi berpendapat bahawa jawapan Aisyah kepada wanita itu membawa erti bahawa wanita boleh bersolek untuk suami, boleh merawat muka untuk menghilangkan kejelekan seperti jerawat, jeragat dan bintik-bintik. Namun demikian, beliau tidak boleh mencabut atau mencukur bulu-bulu di muka (kecuali untuk menghilangkan kejelekan yang luarbiasa), termasuk yang diharamkan ialah menghilangkan bulu kening untuk membentuk alis mata yang cantik.

Aisyah r.a menjawab: “Hapuskanlah kejelekan yang ada pada dirimu sedaya yang kamu mampu”. Imam Nawawi berpendapat sesungguhnya jawapan Aisyah kepada wanita itu membawa maksud wanita boleh bersolek untuk suami, boleh merawat muka untuk menghilangkan kejelekan seperti jerawat, jeragat dan bintik-bintik.

Jelas di sini adanya keharusan untuk mengelokkan wajah dengan membersihkan wajah daripada bulu-bulu yang tumbuh di kawasan kelopak mata atau di kawasan yang tidak sewajarnya.
Ini kerana wanita yang normal pastinya kening berbulu tetapi sudah tidak normal kalau dahinya atau kelopak matanya yang berbulu.

Pendapat ini perlu kepada perincian kerana lafaz dalam pandangan ini ialah mencabut bulu. Mengikut biologi kejadian manusia satu-satu kawasan yang ditumbuhi bulu di wajah wanita ialah kening. Jadi lafaz mencabut bulu di wajah maksudnya kening, ini kerana kening adalah sebahagian daripada wajah.

Kalau difahami secara zahir pastinya apa-apa sahaja yang tumbuh di wajah wanita tidak boleh dicabut, termasuklah kalau ada bulu yang tumbuh di pipi, di dagu, atau tumbuh misai kerana semua ini tumbuh di wajah.

Para ulama’ berpendapat harus mencukur bulu-bulu tersebut supaya tidak kelihatan buruk,tapi bukan mencukur bulu kening melainkan bulu kening itu tumbuh hingga ke kelopak mata atau bersambung antara dua kening.

Lebih diharamkan lagi, jika mencukur alis itu dikerjakan sebagai simbol bagi perempuan-perempuan cabul.

Sementara ulama madzhab Hanbali berpendapat, bahwa perempuan diperkenankan mencukur rambut dahinya, mengukir, memberikan cat merah (make up) dan meruncingkan ujung matanya, APABILA DENGAN SEIZIN SUAMI, karena hal tersebut termasuk berhias.

Harus diperhatikan di sini ayat yang ‘dibesarkan’itu, dengan izin suami dan sudah tentu di dalam rumahnya,jika diluar rumah sudah tentu tidak dibenarkan syara’.

Berikut adalah fatwa yang dikeluarkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin:

Menghilangkan bulu alis (termasuk menggunakan rambut palsu dan tatoo) termasuk salah satu dosa besar, kerana Rasulullah SAW bersabda,

“Allah melaknat wanita yang memasang dan dipasang rambut palsu, wanita yang mencukur bulu alis dan dicukurkan bulu alis dan wanita yang membuat tatoo dan dibuatkan tatoo” (HR. Bukhari no. 5937 dan Muslim no. 2124)

Oleh kerana itu hendaklah setiap orang lelaki (hadits tersebut juga berlaku untuk lelaki) mahupun wanita berusaha menjauhi perbuatan tersebut.

Kesimpulannya, berhias untuk suami adalah diharuskan tetapi membentuk bulu kening dengan mencabut atau mencukurnya sehingga menjadi alis yang cantik adalah tidak dibenarkan. Menghilangkan sebarang tanda yang menjelekkan pandangan di badan, termasuk muka seperti jerawat, jeragat dan bintik hitam, adalah dibenarkan sama ada wanita bersuami atau tidak.

Dalam keghairahan wanita mencantikkan wajah untuk menambat hati suami atau sebagainya, jangan sampai terkeluar daripada sempadan yang digariskan oleh syarak kerana kecantikan bercanggah dengan syarak akan mengundang laknat Allah.

Sebagai wanita muslimah yang menjunjung syariah suci sebagai panduan hidup, maka tidak sewajarnya kita terikut-ikut dengan cara wanita bukan Islam atau wanita fasiq menghias diri. Kerana kecantikan zahir yang kita dambakan itu sebenarnya tiada nilai disisi Allah SWT. Wajah kita hanyalah tempat jatuhnya pandangan manusia sedangkan Allah tidak memandang jasad yang cantik,bahkan tempat jatuhnya pandanganNya adalah hati kita. Maka perindahkan hati dan besihkan jiwa kita sebelum kita mencantikkan luaran kita. Sementara untuk mencantikkan rupaparas, hendaklah kita mengambil kira pandangan Allah dan RasulNya, jangan sesekali kita membelakangkan Tuhan dalam urusan hidup kita.

Sayangi Isteri

SUNNAH SUAMI ISTERI : TIDAK MARAH DENGAN KESILAPAN ISTERI.

Setiap manusia tidak lepas dari sebarang kesilapan. Walaupun seseorang itu berhati-hati dalam tindakan pun, kadangkala berlaku juga kesilapan.

Ekoran dari itulah, kita akan dapati islam meletakkan asas bahawa dimaafkan kepada mereka yang melakukan sebarang kesilapan.


Sabda Nabi SAW; ”Allah tidak mengambil salah dari umatku dikala mereka tersilap, lupa dan dalam keadaan mereka dipaksa [1] ”

Kesilapan itu kadangkala dilakukan oleh isteri. Kesilapan yang kecil, tidak seharusnya dijadikan modal utama untuk melahirkan pertelagahan antara suami isteri. Lebih-lebih lagi membawa kepada perceraian.

Keadaan ini dibuktikan dengan hadis riwayat Aisyah R.ha yang berkata;

”Aku dan Rasulullah SAW tidur atas satu hamparan, sedangkan ketika itu aku sedang berhaid. Darah haidku menitis terkena pada hamparan itu, didapati nabi SAW membasuh tempat titisan tersebut, dan tidak mengalihkan tempat itu, kemudian baginda menunaikan solat di situ. Apabila darahku menitis terkena pakaian baginda, Baginda SAW sendiri membasuh tempat yang kena titisan darah itu, dengan tidak mengalihkan tempat lain, kemudian menunaikan solat dengan pakaian itu [2] ”

Dari hadis ini, kita akan dapati betapa lunaknya hati nabi SAW dalam menghadapi kesilapan isterinya yang tidak berhati-hati dengan titisan darah haid, sehinggakan ditempat tidur dan juga pakaian Nabi pun terkena dengan titisan darah itu.Didapati, Baginda SAW tidak bertindak memarahi isterinya atas kesilapan tersebut.

Jika diperhatikan balik pada hadis ini, masakan marah, bahkan nabi SAW sendiri bertindak membersihkan titisan darah haid isterinya itu, walaupun jika dilihat kepada tafsiran oleh sebilangan masyarakat kita, ianya dilihat sebagai ”jijik” atau tindakan orang yang ”takut bini”.

Tindakan Nabi SAW ini perlu dijadikan contoh dan tauladan oleh para suami. Iaitu, hendaklah mengambil sikap memahami dan mengerti keadaan isteri. Sebagai suami, dengan kesilapan kecil sebegini tidak selayaknya dijadikan modal untuk memarahi isteri atau menyingkap kalimah jijik dihadapan isteri.

Jika keadaan ini mampu dilakukan oleh suami, pasti isteri akan merasakan bahawa mereka disantuni suami mereka sendiri, dan sudah pasti perasaan cinta dan mesra kepada suaminya akan bertambah kuat.

Sekian

Wallahu ’Alam

[1]As-Sunan Al-Kubra : 7/387.
[2]Sunan Abi Daud : 235

Isnin, 8 Oktober 2012

Sifat orang Munafiq

Hadits Nabi Muhammad SAW Tentang Orang-Orang Munafik :
“Tanda orang-orang munafik itu ada tiga keadaan. Pertama, apabila berkata-kata ia berdusta. Kedua, apabila berjanji ia mengingkari. Ketiga, apabila diberikan amanah (kepercayaan) ia mengkhianatinya”.(Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim).

Ciri-Ciri / Sifat-Sifat Munafik Manusia :
1. Apabila berkata maka dia akan berkata bohong / dusta.
2. Jika membuat suatu janji atau kesepakatan dia akan mengingkari janjinya.
3. Bila diberi kepercayaan / amanat maka dia akan mengkhianatinya.

Untuk disebut sebagai orang munafik sejati sepertinya harus memenuhi semua ketiga persyaratan di atas yaitu pembohong, pengkhianat dan pengingkar janji. Jika baru satu atau dua ciri saja mungkin belum menjadi munafik tapi baru calon munafik.

1. Berbohong / Dusta

Bohong adalah mengatakan sesuatu yang tidak benar kepada orang lain. Jadi apabila kita tidak jujur kepada orang lain maka kita bisa menjadi orang yang munafik. Contoh bohong dalam kehidupan keseharian kita yaitu seperti menerima telepon dan mengatakan bahwa orang yang dituju tidak ada tetapi pada kenyataannya orang itu ada. Contoh lainnya seperti ada anak ditanya dari mana oleh orang tuanya dan anak kecil itu mengatakan tempat yang tidak habis dikunjunginya.

2. Ingkar Janji

Seseorang terkadang suka membuat suatu perjanjian atau kesepakatan dengan orang lain. Apabila orang itu tidak mengikuti janji yang telah disepakati maka orang itu berarti telah ingkat janji. Contohnya seperti janjian ketemu sama pacar di warung kebab bang piih tetapi tidak datang karena lebih mementingkan bisnis. Misal lainnya yaitu seperti para siswa yang telah menyepakati janji siswa namun tidak dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.

3. Berkhianat/ Tidak Amanah

Khianat mungkin yang paling berat kelasnya dibandingkan dengan sifat tukang bohong dan tukang ingkar janji. Contohnya seorang yang di amanahkan menjaga harta tapi beliau menggunakan harta itu untuk kepentingan dirinya sendiri.

Di Bawah adalah antar 30 Sifat Munafik yang boleh wujud pada diri dan membuatkan kita jadi munafik secara tak sedar. Bacalah dan semaklah samada sifat2 itu ada pada kita. Jika ada usahalah untuk memperbaiki.

30 Sifat Munafik Yang Wujud Dalam Hati Kita:

Sifat Yang Ke-1 : Dusta
Sifat Yang Ke-2 : Khianat
Sifat Yang Ke-3 : Fujur dalam Pertikaian
Sifat Yang Ke-4 : Mungkir dan Ingkar Janji
Sifat Yang Ke-5 : Malas Beribadah
Sifat Yang Ke-6 : Riya
Sifat Yang Ke-7 : Sedikit Berdzikir
Sifat Yang Ke-8 : Mempercepat Shalat
Sifat Yang Ke-9 : Mencela Orang-Orang yang Taat dan Sholeh
Sifat Yang Ke-10 : Memperolok-olokkan Al Quran, As Sunnah, dan Rasulullah saw
Sifat Yang Ke-11 : Bersumpah Palsu
Sifat Yang Ke-12 : Tidak Mahu Berinfaq
Sifat Yang Ke-13 : Tidak Memiliki Kepedulian terhadap Nasib Kaum Muslimin
Sifat Yang Ke-14 : Suka Menyebakan Kabar Dusta
Sifat Yang Ke-15 : Mengingkari Takdir
Sifat Yang Ke-16 : Mencaci maki Kehormatan Orang-Orang Sholeh
Sifat Yang Ke-17 : Sering Meninggalkan Shalat Berjamaah
Sifat Yang Ke-18 : Membuat Kerosakan di Muka Bumi dengan Dalih Mengadakan Perbaikan
Sifat Yang Ke-19 : Tidak Ada Kesesuaian antara Zahir dengan Batin
Sifat Yang Ke-20 : Takut Terhadap Kejadian Apa pun
Sifat Yang Ke-21 : Berudzur dengan Dalih Dusta
Sifat Yang Ke-22 : Menyuruh Kemungkaran dan Mencegah Kemakrufan
Sifat Yang Ke-23 : Bakhil
Sifat Yang Ke-24 : Lupa Kepada Allah swt
Sifat Yang Ke-25 : Mendustakan janji Allah dan Rasul-Nya
Sifat Yang Ke-26 : Lebih Memperhatikan Zahir, Mengabaikan Batin
Sifat Yang Ke-27 : Sombong dalam Berbicara
Sifat Yang Ke-28 : Tidak Memahami Islam (Ad Din)
Sifat Yang Ke-29 : Bersembunyi dari Manusia dan Menantang Allah dengan Dosa
Sifat Yang Ke-30 : Senang dengan Musibah yang Menimpa Orang-Orang Beriman dan Dengki Terhadap Kebahagiaan Mereka

Semoga kita semak sifat2 di atas agar kita boleh perbaiki kelemahan kita dan menjadi Hamba Allah yg lebih taat dan patuh dan bersungguh-sungguh.

Wassalam.

Bukan Untuk si Manja

Tarbiyyah bukan untuk orang yang malas.
Tarbiyyah bukan untuk orang yang cepat bosan, lari, lompat-lompat, sekejap down-sekejap up, cepat terasa.
Tarbiyyah bukan bagi orang yang memilih program untuk dia ikuti yang senang dan mudah join, yang penat, bersusah payah elak.

Tarbiyah bukan untuk orang yang kena contact dan info dia setiap masa tentang perkembangan terkini sedangkan dia kena macam boss, hanya tunggu information.
Tarbiyah bukan untuk orang yang mencari tarbiyyah hanya bila terasa diuji oleh tuhan. Kalau tak, batang hidung pun tak nampak.

Tarbiyah juga bukan untuk yang cepat mengalah,
Yang meletakkan mabit, qiamullail, daurah, dan tathqif dalam diari hanya selepas ditolak dengan semua agenda dan upacara-upacara ‘penting’ yang lain.
Yang hanya pandai cakap (dan menulis), tapi amal kosong.
Yang hanya tahu compare jemaah itu dengan jemaah ini.
Yang boleh mengkritik dan menilai harakah ini dan itu.
Tapi kesenangan dan kelebihan yang dia dapat, tak share pun dengan orang lain.

"Tarbiyyah bukanlah segala-galanya. Tapi segala-galanya bermula dengan tarbiyyah."

Dakwah bukan untuk orang yang takut nak bergerak dan mencabar diri.
Dakwah bukan untuk orang yang ikut liqa’ hanya kerana nak disebut sebagai ahli dalam harakah ini dan itu, jamaah ini dan itu.
Dakwah bukan untuk orang yang tak boleh diberi tugasan last minute.
Dakwah bukanlah untuk orang yang tak nak keluarkan duit, infaq di jalan Allah.
Dakwah bukan untuk orang yang tak boleh sesekali tidur lewat, terpaksa berjalan jauh.
Dakwah bukan bagi orang yang kalau ada program untuk ikut terlibat, mesti naik motokar besar dan mewah, yang air-cond, dan laju. Yang tak nak naik bas, public transport, dan yang kena berpeluh-peluh.
Dakwah bukanlah untuk orang yang setiap masa dan ketika, kerja nak beri alasan ini dan itu. Penat, mengantuk, susah, banyak kerja, keluarga tak bagi keluar.
Bukan bagi yang meletakkan dakwah hanya untuk mencari calon akhawat atau ikhwah sebagai sang isteri dan suami.

Pencerahan bukan bagi mereka yang hanya nak berkawan dengan orang berduit dan berharta.
Yang hidup mewah dan mengelak berkawan dengan orang susah, miskin dan pakai comot.
Yang join hanya untuk meminta tolong teman-teman pencerahan bila dia dalam kesusahan.

Tanpa anda, orang yang sering berALASAN ini,
dakwah akan tetap terus berjalan.
Islam akan tetap berjaya.
Ummah akan tetap terpelihara.

Cuma tanpa PENCERAHAN,
Tanpa TARBIYAH,
Tanpa DAKWAH,
Belum tentu kita akan berjaya di mahsyar nanti.

Tak mengapa. Teruskan hidup anda seperti biasa. Dakwah tak memerlukan anda. Tiada siapa pun yang rugi tanpa kehadiran anda.
Berbahagialah seadanya.

Saya menghitung diri.
Terlalu kerap menuturkan.
“saya busy..saya sibuk..saya penat..saya letih..”
Adakah ini petandanya saya terlalu manja?
Ya Allah, tabahkan hamba-Mu.
“amanah ini bukan hak milik, tp anugerah dr Nya”

Bukan Semuanya Bid'ah

CAMKAN INI YA ... ^^

"Kalian menganggap bahwa semua bid'ah itu dholalah (sesat), padahal kalian sendiri berbuat bid'ah,
»̶»̶❥ main FB,
»̶»̶❥ pake HP,
»̶»̶❥ pake Mikrofon buat adzan,
»̶»̶❥ naik haji pake pesawat..dll,
yang semua itu tidak ada tuntunannya dalam Al Qur'an dan Hadits.

»̶»̶❥❥ Kalau mau gak bid'ah, maka sono.... naik onta aja kalau pergi haji !"

MAKA KITA JAWAB :

Orang2 yang berkata seperti itu maka :
❥❥ ia adalah orang JAHIL MURAKKAB (jahil kwadrat). Semoga Allah memberi mereka hidayah diatas ilmu dan pemahaman yang benar.

Maka terhadap perkataan seperti itu, kita jawab dan kita berikan penjelasan :

Hukum :
❥ sarana tergantung tujuan,
❥ pemakaian teknologi juga tergantung tujuan, apakah dipakai dalam perkara yang halal/jaiz atau yang haram.
❥❥ Tidak ada bid'ah dalam agama untuk perkara penemuan manusia yang terkait dengan terus berkembangnya peradaban dan teknologi. Termasuk metodologi dalam berdakwah.

Berdakwah merupakan ibadah,

namun
❥sarana yang dipakai untuk berdakwah bukanlah bid'ah menurut ISTILAH AGAMA, seperti :
»̶»̶❥ penggunaan microphone untuk pengeras suara,
»̶»̶❥ email sebagai pengganti surat-menyurat,
»̶»̶❥ video ceramah dsb.
Dalam masalah dunia (peradaban dan teknologi), hukum asalnya adalah mubah (boleh), KECUALI ada dalil yang melarang atau mengharamkannya.

Adapun bid'ah,
❥ ucapan itu telah disampaikan Rasulullah shallallahu 'alahi was salam, dimana dalam hadits beliau bersabda, potongan haditsnya adalah : "setiap bidah itu adalah sesat". Begitu juga yang dipahami oleh para sahabat, imam mazhab yang 4 dan ulama-ulama lain yang mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya dengan baik.

Maka,
»̶»̶❥ Motor atau Mobil buat ke masjid,
»̶»̶❥ Pesawat terbang buat naik haji,
»̶»̶❥ Hand Phone,
»̶»̶❥ Komputer dan FB buat dakwah,
»̶»̶❥ kertas buat nulis Qur'an dan hadits,
»̶»̶❥ Sekolah Madrasah buat belajar agama,
»̶»̶❥ microphone di masjid buat khutbah dll
»̶»̶❥❥ adalah sarana/washillah untuk ibadah, BUKAN IBADAHNYA ITU SENDIRI.
»̶»̶❥❥❥ Itu yang disebut dengan Mashlahatul Marsalah.

Sebab untuk urusan dunia,
❥ yang menyangkut ilmu pengetahuan,
❥ teknologi (apa saja),
❥ dan peradaban manusia,
❥❥ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda dalam peristiwa penyilangan serbuk sari kurma yang sangat masyhur :

“Kamu lebih mengetahui tentang berbagai urusan duniamu”. [Hadits ini terdapat dalam Shahih Muslim (1366)]

JADI
benda-benda yang disebutkan diatas itu adalah urusan dunia yang merupakan hasil kemajuan peradaban manusia secara umum dan pengembangan teknologi seiring dengan berjalannya waktu, yang mana orang kafir juga menggunakannya, dan tidak ada kaitannya dengan agama secara langsung.
❥❥ Sesuatu yang berhubungan dengan masalah duniawi, itu bukanlah bid'ah yang dimaksud oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Jadi , silahkan mau buat mikrofon masjid, pesawat buat pergi haji, software dll,

AKAN TETAPI
yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallaam larang di sini adalah :
❥❥ segala macam perkara baru dalam BENTUK AMALAN / KEYAKINAN AGAMA dan SYARI'AT, entah itu amalan-amalan (Fi'liyah) maupun Ucapan (Qouliyah) baik mengurangi atau menambahkan.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
”Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu amalan dalam urusan agama yang bukan datang dari kami (Allah dan Rasul-Nya), maka tertolaklah amalnya itu”. (SHAHIH, riwayat Muslim Juz 5,133)

dan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Dan jauhilah olehmu hal-hal (ciptaan) yang baru (dalam agama). Maka sesungguhnya setiap hal (ciptaan) baru (dalam agama) itu adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR Abu daud dan At-Tirmidzi, dia berkata Hadits hasan shahih).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda :
"Aku wasiatkan kepada kalian untuk:
❥ bertakwa kepada Allah,
❥ patuh dan taat walaupun dipimpin budak Habasyi,
❥ karena siapa yang masih hidup dari kalian maka akan melihat perselisihan yang banyak.
❥ Maka berpegang teguhlah kepada sunnahku
❥ dan sunnah pada Khulafaur Rasyidin yang memberi petunjuk berpegang teguhlah kepadanya dan gigitlah dia dengan gigi geraham kalian.
❥ Dan waspadalah terhadap perkara-perkara yang baru (yang diada-adakan) kepada hal-hal yang baru itu adalah kebid'ahan dan setiap kebid'ahan adalah kesesatan".
[SHAHIH. HR.Abu Dawud (4608), At-Tirmidziy (2676) dan Ibnu Majah (44,43),Al-Hakim (1/97)]

Wallahu a'lam.

Panasnya Api neraka !!!

Dari Hadits Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan MAKSIATsedangkan kamu tidak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku. Tahukah kamu bahawa neraka jahanamKu itu:

Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat
Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah
Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung
Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah
Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik
Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak
Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum
Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular
Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat.
Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai
Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat

Al Qur’an dengan jelas telah menggambarkan tentang neraka termasuk ucapan2 penghuninya.

Jelas sekali bagi penghuni syurga akan terbiasa kebahagiannya tinggal di dalam syurgaNya.
Sebaliknya penghuni neraka..banyak sekali penyesalan2. Mereka mengakui perbuatan dosa semasa hidup di dunia.

Rata-rata mereka ingin kembali hidup di dunia untuk memulakan perbuatan-perbuatan yang baik.
Nak tahu tak…apa yg mereka katakan?

Ni ada dalilnya;

“Mereka menjawab, ya Allah..Engkau telah mematikan kami dua kali lalu kami mengakui kesalahan dosa2 kami.Maka adakah sesuatu jalan(bagi kami) untuk keluar dari neraka?
(QS.Al Mukmin;11)

“Ya Allah, keluarkanlah kami darinya dan kembalikan kami ke dunia. Jika kami kembali (jg kpd kekafiran)sesungguhnya adalah org2 zalim.” (QS.Al-Mumin)

Betul ke kalau neraka itu sangat luas dan terdiri dari beberapa pintu dengan penghuninya beragam?

Yup..Neraka itu memang mempunyai banyak pintu. Dan penghuninya bermacam-macam juga..

Dalilnya?

Jom ..kita tengok hadist dan al Qur’an yang menggambarkan pintu2 neraka dan penghuninya.

Berdasarkan keterangan yang ditulis dalam kitab "As-Sab'iyatu Fi Mawa'idzil Birriyat", bahawa sesungguhnya Allah menciptakan neraka pada hari ahad. Di situ disebutkan pula bahawa neraka itu mempunyai tujuh pintu atau tujuh tingkatan.

Yazid Ar-Raqqsyi meriwayatkan dari Anas bin Malik…

“Malaikat Jibril datang kpd Rasulullah pada waktu yang tidak biasa dengan raut muka yg berbeza dari biasanya.

Rasulullah bertanya: Wahai Jibril, kenapa aku melihat raut mukamu berbeza?

Jibril menjawab:

“Wahai Muhammad,aku datang kepadamu pada saat Allah memerintahkan supaya api neraka dinyalakan.Tidak pantas jika orang yang mengetahui bahawa neraka, seksa kubur dan seksa Allah itu sangat dasyat untuk bersenang sebelum dirinya merasa aman dari ancaman2 itu.

Rasulullah menjawab: Wahai Jibril..lukiskanlah keadaan neraka itu kepadaku.

Jibril berkata:
Baiklah..Ketika Allah SWT menciptakan neraka, apinya dinyalakan seribu tahun hingga berwarna hitam pekat, nyala dan baranya tidak pernah padam.

Demi DZAT yang mengutus engkau kebenaran, seandainya neraka itu berlubang sebesar lubang jarum,niscaya segenap penghuni dunia akan terbakar kerana panasnya.

Demi Dzat yg mengutus Engkau dengan kebenaran sebagai Nabi, seandainya ada baju penghuni neraka itu digantung di antara langit dan bumi,niscaya semua penghuni dunia akan mati kerana bau busuk dan panasnya.

Demi Dzat yg mengutus Engkau kebenaran sbg Nabi, seandainya sehasta dari mata rantai sebagaimana yg disebutkan didalam al Qur’an diletakkan di puncak gunung,niscaya bumi sampai ke dalamnya akan meleleh.

Demi Dzat yang mengutus Engkau kebenaran sbg Nabi, seandainya ada seorang berada di ujung barat dunia ini di seksa, niscaya org yg berada di ujung timur akan terbakar kerana panasnya.

Neraka itu mempunyai 7 pintu dan masing2 pintu dibagi2 untuk lelaki dan perempuan.

Rasulullah bertanya;
“Apakah pintu2 itu seperti pintu kami?”

Jibril menjawab;
“Tidak.Pintu itu selalu terbuka dan pintu yg satu berada di bawah pintu yang lain. Jarak pintu yg satu dgn pintu yg lain sejauh perjalan 70 tahun.

Pintu yang di bawahnya lebih panas 70 x lipat dari pintu yg di atasnya.
Musuh2 Allah diseret ke sana dan jika mereka sampai di pintu itu malaikat Zabaniyah menyambut mrk dgn membawa rantai dan belenggu.

Rantai itu dimasukkan ke dalam mulutnya dan keluar dari duburnya, sedangkan tangan kirinya dibelenggu dengan lehernya, dan tangan kanannya dimasukkan ke dalam dada hingga tembus ke bahu.

Setiap orang yang derhaka itu dirantai bersama syaitan dalam belenggu yang sama, lantas diseret wajahnya tersungkur dan dipukul oleh malaikat dengan palu. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalam neraka."

Rasulullah bertanya, "Siapakah penghuni masing-masing pintu itu?"

Jibril menjawab,
"Pintu yang paling bawah namanya Hawiyah”

Pintu neraka Hawiyyah ini adalah pintu neraka yang paling bawah, yang merupakan neraka yang paling mengerikan. Pintu neraka ini ditempati oleh orang-orang munafik, orang kafir termasuk juga keluarga Fir'aun, dalam neraka Hawiyyah.
Sebagaimana dalam firman Allah yg bermaksud ;"Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyyah" (QS.Al-Qari'ah :9).

Pintu kedua namanya Jahim.

Iaitu pintu neraka tingkat ke 6. Tingkatan neraka ini di atasnya neraka Hawiyyah. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah.
Hal ini sebagaimana arti firman Allah ini :"Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat" (QS.Asy-Syu'araa :91).

Pintu ketiga namanya Saqar tempat arang-orang shabi'in.

Merupakan pintu neraka pada tingkat ke 5. Di dalam pintu itu ditempati oleh orang-orang yang menyembah berhala atau menyembah patung-patung yang dibuat bangsanya sendiri.
Tingkatan pintu neraka ini, terletak di atasnya pintu neraka Jahim. Tentang neraka ini, Allah telah berfirman yang artinya :"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)" (QS. Al-Mudatstsir : 42)

Pintu keempat namanya Ladza
Berisi iblis dan orang-orang yang mengikutinya, serta orang Majusi.
Merupakan pintu neraka pada tingkat yg ke- 4.

Di dalamnya ditempati Iblis laknatullah beserta orang-orang yang mengikutinya dan orang-orang yang terpujuk rayuannya. Kemudian orang-orang Majusi pun ikut serta menempati neraka Ladza ini. Mereka kekal bersama Iblis di dalamnya. Tingkatan pintu neraka Ladza ini diatasnya pintu neraka Saqar.

Dalam hal ini Allah telah berfirman :
Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak". (QS. Al-Ma'arij : 15).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahawa Iblis dan para pengikutnya akan dimasukkan ke dalam neraka Ladza. Seperti apa yang dikatakan oleh Malaikat Maut (malaikat Izrail) ketika Iblis hendak dicabut nyawanya, maka malaikat maut itu berkata, bahawa Iblis akan diberi minum dari neraka Ladza.

Pintu kelima namanya Huthamah tempat orang-orang Yahudi.

Merupakan pintu neraka pada neraka tingkat ke 3. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Yahudi dan para pengikutnya. Pintu neraka Huthamah ini, tingkatannya di atas pintu neraka Ladza yang dihuni para Iblis.

Tentang neraka Huthamah ini, Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an :
"Dan tahukah kamu, apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan". (QS. Al-Humazah : 5-6).

Pintu keenam namanya Sa'ir

Merupakan pintu neraka pada neraka tingkat ke 2.
Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Nashrani dan para pengikutnya. Pintu neraka ini berada di atas tingkatan pintu neraka Huthamah. Mengenai neraka ini, Allah Ta'ala telah berfirman :"Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)".(QS. Al-Insyigaq : 12).

Jibril terdiam kerana merasa segan kepada Rasulullah Saw.
kemudian Rasulullah bertanya,
"Kenapa engkau tidak memberitahukan penghuni pintu yang ketujuh?"

Jibril menjawab, "Namanya pintu neraka Jahanam Merupakan pintu neraka yang paling atas (pertama).
Di dalamnya berisi umatmu yang melakukan dosa-dosa besar dan tidak bertaubat sampai mereka meninggal dunia."


Rasulullah pengsan mendengar penjelasan Jibril tersbt.
Jibril meletakan kepala Rasulullah di pangkuannya sampai Baginda sedar kembali.

Rasulullah bersabda:
"Betapa besar cobaan yang menimpaku dan aku merasa sangat sedih.
Jadi, ada di antara umatku yang akan masuk neraka?"

Jibril menjawab,
"benar, iaitu umatmu yang mengerjakan dosa-dosa besar.

Kemudian Rasulullah saw. menangis, dan Jibril pun juga ikut menangis. Rasulullah Saw. lantas masuk ke rumahnya dan menyendiri. Baginda hanya keluar rumah jika hendak mengerjakan solat dan tidak berbicara dengan siapa pun. Dalam solatnya baginda menangis dan sangat merendahkan diri kepada Allah Ta’ala.

Pada hari yang ketiga, Abu Bakar r.a. datang ke rumah baginda dan mengucapkan, ”Assalaamu’alaikum, yaa ahla baitir rahmah, apakah aku boleh bertemu denganmu ya Rasulullah SAW. ?”
Namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya, sehingga Abu Bakar menangis tersedu-sedu.

Umar r.a. datang dan berdiri di depan pintu seraya berkata, ”Assalaamu' alaikum, yaa ahlal baitir rahmah, apakah aku boleh bertemu denganmu ya Rasulullah Saw.?"
Namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya, sehingga Umar lantas menangis tersedu-sedu.

Salman Al-Farisi datang dan berdiri di depan pintu seraya berkata,
”Assalaamu'alaikum, yaa ahla baitir rahmah, apakah aku boleh bertemu dengan junjunganku Rasulullah Saw.?"

Namun tidak ada yang menjawab, sehingga meraka pun menangis dan terjatuh.
Kemudian Salman bangkit dan mendatangi rumah Fathimah. Sambil berdiri di depan pintu ia berkata, " Assalaamu' alaikum, wahai putri Rasulullah Saw”
sementara Ali r .a. sedang tidak ada di rumah.

Salman lantas berkata, "Wahai puteri Rasulullah Saw ., dalam beberapa hari ini Rasulullah Saw. suka menyendiri. Baginda tidak keluar rumah kecuali untuk solat dan tidak pernah berkata-kata serta tidak mengizinkan seseorang untuk masuk ke rumah baginda."

Fatimah lantas pergi ke rumah baginda (Rasulullah). Di depan pintu rumah Rasulullah Saw. Fatimah mengucapkan salam dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku adalah Fathimah."

Waktu itu Rasulullah Saw. sedang sujud sambil menangis, lantas mengangkat kepala dan bertanya, ”Ada apa wahai Fathimah, Aku sedang menyendiri. Bukakan pintu untuknya."
Maka dibukakanlah pintu untuk Fathimah.

Fatimah menangis semahu-mahunya, kerana melihat keadaan Rasulullah yang pucat lesi, tubuhnya tampak sangat lemah, mukanya sembab kerana banyak menangis.
Fatimah bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang sedang menimpa dirimu wahai ayahku?"

Baginda bersabda, "Wahai Fatimah, Jibril datang kepadaku dan menggambarkan keadaan neraka. Dia memberitahu kepadaku bahawa pada pintu yang teratas diperuntukkan bagi umatku yang mengerjakan dosa besar. Itulah yang menyebabkan aku menangis dan sangat sedih."

Fatimah bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana mereka masuk ke neraka itu?"

Baginda bersabda, "Mereka digiring ke neraka oleh malaikat. Wajah mereka tidak hitam, mata mereka tidak biru, mulut mereka tidak disumbat, dan mereka tidak dibelenggu ataupun dirantai."
Fatimah bertanya," Wahai Rasulullah, bagaimana sewaktu mereka digiring ke neraka oleh malaikat?"

Baginda bersabda, "Lelaki ditarik janggutnya, sedangkan perempuan dengan ditarik rambut ubun-ubunnya. Banyak di antara umatku yang masih muda, ketika ditarik janggutnya untuk digiring ke neraka berkata, ”Betapa sayang kemudaan dan ketampananku.

”Banyak di antara umatku yang perempuan ketika ditarik ke neraka berkata, ”Sungguh aku sangat malu.”

Ketika malaikat yang menarik umatku itu sampai ke neraka dan bertemu dengan Malik, Malik bertanya kepada malaikat yang menarik umatku itu, “Siapakah mereka itu? Aku tidak pernah melihat orang-orang yang tersiksa seperti mereka. Wajah mereka tidak hitam, mata mereka tidak biru, mulut mereka tidak disumbat, mereka tidak disamakan dengan golongan syaitan, dan mereka tidak dibelenggu atau diikat lehernya?”

Malaikat itu menjawab, "Kami diperintahkan untuk membawa mereka kepadamu dalam keadaan seperti itu.”

Malik berkata kepada mereka, ”Wahai orang-orang yang celaka, siapakah sebenarnya kalian ini?” (Dalam hadis yang lain disebutkan, bahawa ketika mereka ditarik oleh malaikat, mereka selalu menyebut-nyebut nama Muhammad. Ketika mereka melihat Malik, mereka lupa untuk menyebut nama Muhammad SAW. kerana seramnya Malaikat Malik).

Mereka menjawab,
“Kami adalah umat yang diturunkan Al-Quran kepada kami dan termasuk orang yang mengerjakan puasa pada bulan Ramadhan.”

Malik berkata, "Al-Quran hanya diturunkan untuk umat Muhammad Saw .”

Ketika mendengar nama Muhammad, mereka berteriak seraya berkata, “Kami termasuk umat Muhammad Saw” .

Malik berkata kepada mereka, “Bukankah di dalam Al-Quran ada larangan untuk mengerjakan maksiat-maksiat kepada Allah Ta'ala?”

Ketika mereka berada di tepi neraka dan diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah, mereka berkata,

”Wahai Malik, izinkanlah kami untuk menangisi nasib kami.”
Malik mengizinkannya, dan mereka lantas menangis dengan mengeluarkan darah.

Malik lantas berkata,
”Alangkah baiknya, seandainya tangis ini kamu lakukan sewaktu berada di dunia. Seandainya sewaktu di dunia kamu menangis seperti ini kerana takut kepada siksaan Allah, niscaya sekarang ini kamu tidak akan masuk neraka.”
Malik lalu berkata kepada Zabaniyah,
”Lemparkan, lemparkan mereka ke dalam neraka.”

Ketika mereka dilempar ke dalam neraka, mereka berseru secara serentak mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallah...., sehingga api neraka langsung menjadi padam.
Kemudian Malik berkata, ”Wahai api, sambarlah mereka!”
Api itu menjawab, ”Bagaimana aku menyambar mereka sementara mereka mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallaah.

Malik berkata lagi kepada api neraka, ”Sambarlah mereka”.

Api itu menjawab, ”Bagaimana aku menyambar mereka, sementara mereka mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallah.”
Malik berkata, ”Benar, namun begitulah perintah Allah Arasy”.

Kemudian api itu pun menyambar mereka. Di antara mereka ada yang disambar sampai dua telapak kakinya, ada yang disambar sampai dua lututnya, dan ada yang disambar sampai leherya.
Ketika api itu akan menyambar muka, Malik berkata,

”Jangan membakar muka mereka, kerana dalam waktu yang cukup lama mereka bersujud Kepada Dzat Yang Maha Kuasa.

**********************
Dalam Al-Qur'an, Allah telah menggambarkan neraka Jahannam sebagai berikut :"Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi gunung".(QS. Al-Mursilat : 32)
"Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.
(QS. Al-Hijr : 43)

Sahabat2 fillah rahikumullah…

Sama2lah kita muhasabah diri…smg kita tidak tergolong hamba2Nya yg menghuni neraka yg paling teratas...nu'uzubillaminzalik..

Waallahu ‘aklam bissowaf…

Bukan Doa Kamu Yang Tak Makbul Sebenarnya



Kisah berkenaan seorang abang dan seorang adik.
Kedua-duanya adalah anak yatim lagi miskin. Mereka tinggal di rumah pusaka tinggalan ibu bapa mereka. Kedua ibu bapa mereka adalah hamba ALLAH yang soleh. Kedua-dua anak dididik untuk bergantung harap dengan Allah SWT.

Si abang, saban hari berdoa agar ALLAH mengubah nasib hidupnya. Dia meminta kepada ALLAH agar dipertemukan dengan isteri yang cantik lagi kaya. Dia meminta kepada ALLAH agar dirinya kaya raya.

Si Adik pula, seorang yang buta huruf. Tidak seperti abangnya, dia membaca doa pun dengan melihat kertas. Sebelum bapanya mati, dia pernah meminta bapanya menulis sesuatu di atas kertas, dan kertas itu sering dipegangnya setiap kali berdoa.

Akhirnya, Allah mempertemukan seorang perempuan yang cantik lagi kaya dengannya. Perempuan itu jatuh hati kepadanya, lantas berkahwin. Si Abang seperti mendapat durian runtuh dan kehidupannya terus berubah. Dia keluar dari rumah pusaka, dan meninggalkan adiknya.

Si Abang akhirnya kaya raya, malah terus kaya apabila dia memasuki medan bisnes. Dia sudah mula alpa dengan ALLAH, melewat-lewatkan solah, jarang membaca Al-Quran, tapi tidak pernah lalai untuk meminta kekayaan daripada ALLAH. Kalau masuk dalam bab perniagaan, kekayaan dunia, maka berbondong-bondong doanya kepada ALLAH. Dan ajaibnya, Allah beri apa yang dia minta. Si abang rasa dia istimewa.

Si adik pula, hidupnya tidak berubah. Dia masih seorang sederhana, dengan kelemahannya sebagai seorang buta huruf, dia hannya mendapat kerjaya sederhana, terus menjaga rumah pusaka. Si adik, juga rajin berdoa. Si abang tahu, si adik rajin berdoa. Tapi Si Abang melihat, hidup adiknya tidak berubah-ubah. Lantas satu hari, ketika Si Abang menziarahi adiknya, Si Abang berkata dengan sombong:

“Kau kena berdoa kuat lagi. Tengok aku, berdoa je ALLAH makbulkan. Kau ni tak cukup hampir dengan Allah ni. Berdoa pun masih tengok-tengok kertas. Tak cukup hebat.”

Si Adik tersenyum sahaja. Suka abangnya menegur kerana padanya, teguran abang amat bermakna.
Si Adik terus hidup sederhana, di dalam rumah pusaka, dengan doa melihat kertas saban hari, dan kehidupannya tetap tidak berubah. Tidak menjadi kaya seperti abang.

Satu hari, Si Adik meninggal dunia. Ketika Si Abang mengemas-kemas rumah pusaka, dia berjumpa satu kertas. Kertas itu adalah kertas yang adiknya sering pegang ketika berdoa.

Si Abang menangis teresak-esak apabila membaca kertas kecil itu.

Kertas itu tertulis: “ Ya Allah, makbulkan lah segala doa abang aku”

MasyaALLAH

Si Abang mula membandingkan dirinya dengan adiknya. Adiknya kekal taat kepada ALLAH dan tidak meringan-ringankan urusannya dengan ALLAH SWT. Adiknya, sedikit pun tidak meminta dunia kepada ALLAH, malah tidak meminta apa-apa untuk dirinya. Tetapi adiknya meminta agar segala doa Si Abang dimakbulkan. Si Abang, tidak pernah sedikit pun mendoakan Si Adik.

Si Abang mula nampak, rupanya, bukan doa dia yang makbul. Tetapi doa adiknya telah diterima oleh ALLAH SWT, lantas segala doanya menjadi makbul.

Cerita ini meruntun hati saya, dan buat saya sentiasa berfikir panjang. Kadang-kadang kita, bila Allah realisasikan hajat kita, kita suka mengimbau usaha-usaha kita.

“Aku buat beginilah yang jadi begini.”
“Doa aku makbul seh!”
“Aku ni memang Allah sayang. Tengok, semua benda Allah bagi. Aku minta je pun.”
Tanpa sedar kita bongkak. Takabbur.

Sedangkan, kita tak tahu, mungkin yang makbul itu adalah doa ibu bapa kita, doa adik beradik kita, doa sahabat-sahabat kita. Bukannya doa kita.

Cerita itu sangat menyentuh hati saya.

Membuatkan setiap kali saya berdoa, saya tidak lupa mendoakan ibu bapa saya, guru-guru saya, keluarga saya, adik beradik saya, sahabat-sahabat karib saya, yang teramat akrab saya sebutkan namanya agar lebih merasai bahawa saya memerlukan mereka mendoakan saya juga.Kita ini banyak dosa. Banyak hijab.

Mungkin doa orang lain yang lebih bersih hatinya, lebih suci jiwanya yang makbul, menyebabkan rahmat Allah tumpah pada diri kita. Sebab itu jangan berlagak. Jangan tinggi diri. Jangan rasa doa kitalah yang makbul. Pulangkan semuanya kepada Allah. Doa itu sebahagian daripada usaha sahaja sebenarnya.

Dan jangan rasa segan nak minta orang lain doakan kita.

Sebarkan jika anda rasa ada manfaatnya.
Semoga Allah redha dengan kita.

MARI MENJADI HAMBA!

Tiga Doa Mustajab

Rasulullah saw bersabda;
“Tiga jenis doa yang sangat mustajab, doa orang yang berpuasa, doa orang yang dizalimi dan orang yang bermusafir.”

(Hadith riwayat Ahmad, Bukhari, Abu Dawud & Tirmidzi)

Cinta Sampai Syurga



Dia duduk menghadap laptop di hadapannya. Langsung tidak menghiraukan si dia yang tengah menonton televisyen – ceramah bersama Dato Masyitah. Siaran OASIS astro itu telah pun bertukar kepada Indahnya Iman yang bermaksud akan masuk waktu solat. Tiba-tiba, si dia bangun dan memandang dia yang tengah khusyuk membelek laptop di hadapan. “abang, maghrib dah nak masuk. Kita jemaah ya.” Si dia yang duduk di hadapan laptop itu senyap. Tersentak sebenarnya. Mana pernah solat. Nak jadi imam? Huh,lawak antarabangsa betul. Macam mana dia boleh kahwin dengan ustazah ini pun tak tahu lah.



Salah abahlah ni, pandai-pandai nak tentukan jodoh orang. Cari yang stok tudung labuh pulak tu. Okay,salah aku juga sebab pergi teguk kencing syaitan tu sapa suruh. Okay,salah aku lagi, angkut entah mana-mana perempuan untuk hiburan. Okay,salah lagi sebab selalu je aku balik lepas subuh sebab pergi kelab dan balik mabuk. Okay, salah aku lagi, duit syarikat abah habis aku joli kan. Banyaknya salah aku. Jadinya,abah kahwinkan aku dengan Siti Syahirah binti Hj. Amran ni. Bukan itu je, abah hantar aku dengan dia duduk dekat Kepala Batas, Pulau Pinang ni. Itu okay lagi, abah ambil kereta sport aku – dan aku kena guna kereta isteri aku ni. Abah suruh aku uruskan syarikat dia dekat ceruk ni. Nak enjoy pun tak boleh, sebab ini Pulau Pinang bukan Kuala Lumpur.



Enjoylah aku dengan laptop ni. Baru sehari duduk rumah ni, aku dah nak gila. Belum seminggu lagi. Kalau sebulan? Huh. “abang dengar tak?”. Macam cakap dengan laptop tu je. “hm,saya sembahyang dekat surau.” Ek, macam mana ayat tu keluar. Huh,surau pun aku tak tahu dekat mana. Nak lari dari jadi imam sebenarnya. “saya ikut. Jap saya siap.” Si isteri telah pun hilang di pandangan mata. Aiman tersentak. Aduh,dia nak ikut pulak. Laptop di matikan. Dia duduk di sofa sementara menanti si isteri bersiap. Fikiran ligat memikir dekat mana surau.? “abang, dah siap.” Aiman memandang isterinya yang lengkap bertudung labuh saiz 60 dengan t-shirt muslimah dan seluar track-suit. Cantik! “abang..?” Aiman tersedar. “jom.” Kunci kereta di atas meja di capai. “saya bawa kereta awak, tak kisah?” tanya Aiman ragu-ragu.



Syahirah senyum. “harta saya harta abang juga.” Aiman hanya mengangguk. Dalam kereta – hanya dengar radio – hot fm refleksi. Aiman dah tak tentu arah. Syahirah yang dari tadi perhatikan itu macam nak ketawa . Rasanya asyik ulang-ulang je jalan ni. “abang,surau belok kiri tu.” Aiman hanya diam. Malu. Kereta di belokkan pada arah yang diberitahu isterinya. Mereka telah pun tiba di hadapan surau As-Syakirin. Aiman masih tidak mematikan enjin. Syahirah pun tidak keluar lagi dari kereta. Aiman melihat dirinya yang hanya ber-t-shirt dan seluar track-suit. Aduh,mana bawak kopiah ke? Songkok ke? “err,Ira..” Syahirah menoleh. Mana ada orang pernah panggil dia Ira. Pertama kali dengar. “ya?” “okay ke saya pakai macam ni? mana tahu kene halau ke nanti?” Syahirah senyum. “jangan risau yang menilai itu Allah bukan manusia.



Kalau niat kita kerana-NYA,insyaAllah. Pakaian abang ni dah okay dah ni.” Aiman terdiam. Tak pernah sebelum ini dia bercakap dengan orang masuk bab-bab agama. “jom.” Ajak Syahirah. “hmm.” Enjin kereta di matikan. _________________________________ Malam itu Aiman duduk di ruang tamu menonton televisyen. Teringat tadi imam itu bagi ceramah tentang solat. “solat itu tiang agama, kalau tak solat umpama kita meruntuhkan agama.” Teringat diari isterinya yang dia jumpa tadi. Ter-baca. “saya nak suami yang soleh! Ya Allah makbulkan doa hamba.” Aku tak adalah baik sangat. Kenapalah kau kahwin dengan aku. Kesian kau dapat aku jadi suami. Aku jahil agama! aku dah jauh terpesong! Seperti ada suara yang datang dalam fikirannya ‘tapi kau boleh berubah. Allah Maha Pengampun.!’ Televisyen di hadapannya itu di pandang kosong. Berubah? Teringat juga dia amaran abang iparnya. “aku bagi amaran dekat kau, jangan sesekali berani angkat tangan kau ni dekat adik aku, lagi, jangan pernah kau buat dia menangis.”



Aiman hanya mendengar amaran keras Shahir sewaktu mereka berduaan di dalam kereta sebelum ke rumah mertuanya. “..ingat! aku dapat tahu hidup adik aku sengsara, hidup kau jugak sengsara! Jangan kau buat perangai buruk kau tu . aku dapat tahu. Aku terus pergi Kepala Batas tu. Kau faham tak?” Aiman hanya mengangguk. Huh,garang! Syahirah memandang suaminya yang duduk di sofa itu. Dia senyum. Dia ke belakang Aiman dan menutup mata Aiman dengan tangannya. “cuba teka ini siapa?” kata Syahirah dengan suara yang di buat-buat macam suara lelaki. Aiman yang tengah berfikir itu terkejut tiba-tiba pandangannya gelap. Lama. Senyumnya terukir apabila mendengar suara Syahirah. “hmmm, Tom Cruise..” main-main Aiman. “salah! Tom Cruise tak reti cakap melayu!” Aiman ketawa. “hm,Hj. Amran.” Syahirah pula ketawa. “salah! Hj.Amran dekat Johor.” “ha! Tahu..tahu..Syah!” Syahirah kerut dahi. “Syah mana?” “Syahirah.” Aiman menarik tangan isterinya agar duduk di sebelahnya. Cepat sungguh si Syahirah ni mesra. Ingat kan stok yang pendiam.



Terkejut juga tiba-tiba si isteri ini nak beramah mesra tapi saudara-mara dia ada kata yang Syahirah ini jenis yang ceria dan dia pula jenis yang boleh je ‘masuk’. “abang buat apa?” “tak ada apa-apa. Saya nak tanya awaklah..” “tanya apa?” “er..kenapa awak terima lamaran abah untuk kahwin dengan saya?” “sebab Allah.” Aiman diam sebentar. “tak faham.” “saya buat solat istiharah. Minta petunjuk dari-Nya.” Aiman senyap. Rasanya tak ada apa yang hendak di katakan lagi. Sebak tiba-tiba. Seminggu berlalu…. “Abang,saya tak reti masak” kata Syahirah yang tengah bercekak pinggang di dapur itu. Terkejut juga Aiman.Nak makan apa kalau isterinya ini tak reti masak – hari-hari makan kedai bankruplah. Dah lah abah tak bagi duit banyak. Nak berkata sesuatu tetapi tak terluah sebab teringat ayat dalam diari isterinya. “lelaki bising perempuan tak reti masak!



Habis, kalau lelaki tak reti jadi imam itu!” Walaupun ayat itu di tulis dalam diari dan bertarikh sebelum mereka bernikah lagi tetapi amat terkesan dalam hati Aiman. “macam mana ni abang?” kata Syahirah sayu. Aiman menggaru kepala. Tak tahu nak jawab apa. “tak apalah, lepas ni kita sama-sama belajar masak.” “maaf ya abang..” Aiman senyum. “tak apa.” Aiman keluar dari dapur. Syahirah rasa bersalah. Itulah! Umi selalu suruh masuk dapur belajar masak. Buat malu je. Sedang Syahirah berfikir di bar dapur itu Aiman masuk dengan membawa laptop. “abang nak buat apa bawa laptop ke dapur?” “belajar masak guna internet.” Aiman senyum dan mengangkat kening. Syahirah senyum. _____________________________________ “huish masin.” Komen Syahirah. Aiman mengambil gulai di hadapan isterinya itu. “abangkan yang masak ni.” Kata Syahirah lagi. Aiman rasa dan ketawa. “okay lah ni. ha,awak punya sayur campur ni tawar! Tak rasa apa-apa..” komen Aiman pula. “okay apa..” “is okay. Gulai itu banyak garam, sayur awak tak rasa apa-apa. Campur je semua. Gulai sayur.” “boleh ke macam itu?” “boleh je.” “okay..” “dah makan cepat. Nanti tak sempat nak siap pergi surau.” Aiman langsung tak sedar apa yang dia cakap. Ajak orang pergi surau? Ajak isterinya?



Huh,sejak bila jadi geng surau ni. Syahirah senyum. Dah ada perubahanlah abah ! _________________________________ “ustaz.” Panggil Aiman pada insan yang baru selesai mengimami solat Maghrib itu. Ustaz itu menoleh. “ya?” “saya nak…” “nak apa?” Aiman malu untuk berkata. Tapi sedaya upaya dia cuba luahkan. “anak nak apa?” “saya nak belajar agama.” Terluah juga. Ustaz itu senyum. “mari.” Selesai solat Isyak tadi Syahirah terus keluar dari surau. Lama dia menunggu Aiman di kereta. Senyum terukir apabila melihat Aiman menghampiri bersama seorang lelaki separuh umur. “ustaz kenalkan isteri saya.” Aiman kenalkan Syahirah pada lelaki itu. Syahirah hanya senyum dan mengangguk. “baguslah. Muda-muda kahwin sama-sama pergi surau.” Aiman sentak. Walau apapun senyum paksa di beri. “Alhamdulillah ustaz, Allah beri suami yang soleh macam Aiman ni.” kata-kata Syahirah membuatkan Aiman terdiam. “Alhamdulillah, semoga kalian berbahagia hingga ke syurga.” “terima kasih ustaz.” Aiman bersuara. Ustaz itu menepuk bahu Aiman. “baiklah, saya balik dulu. Assalammualaikum.” “waalaikumsalam.” Jawab Syahirah dan Aiman serentak.



Aiman duduk di birai katil dengan mata memandang Syahirah yang tengah mengemas bajunya ke dalam bagasi. “lamanya abang pergi..” Aiman tersedar. “hmm,seminggu je.” Ya,dia kata dengan Syahirah ada urusan kerja sebenarnya dia mahu ke pondok agama untuk belajar agama dengan ustaz yang dia jumpa sewaktu di surau kelmarin. Rasanya dia perlu berubah. Sampai bila dia nak mengelak untuk menjadi imam dalam keluarganya. Sampai bila dia nak terus jahil. Sampai bila dia nak membiarkan isterinya keseorangan tanpa bimbingan seorang suami. Sampai bila dia nak terus hipoktrik mengikut Syahirah ke surau tetapi tak tahu apa-apa. Sudah tiba waktunya dia berubah.! “seminggu tu lama tauu..” lirih Syahirah. “pejam celik- pejam celik sekejap je tu..” “kalau pejam tak celik- celik?” tersentak Aiman apabila mendengar ucapan isterinya itu. Sudah, rasa berat pula dia nak tinggalkan si Syahirah ni. Aiman memandang Syahirah. “apa awak cakap ni..” lembut dan ada nada risau di situ. Syahirah ketawa halus. “gurau je lah. Abang ni cepat betul sentap.” Aiman diam. “tak yah lah kemas beriya-iya. Nanti yang lain saya kemas.” Isterinya tarik muncung. “tak mau lah, nanti kurang pahala.” __________________________________ Sudah dua hari Aiman di pondok agama itu. Memang air matanya di situ asyik mengalir sahaja. Teringat dosa lampau yang pernah di buat. Ya Allah… banyaknya dosa hamba. Selesai solat berjemaah dengan rakan-rakan di pondok, dia menelefon isterinya. Salam berbalas. “awak sihat?” Aiman duduk di tangga surau papan itu. Syahirah bersuara riang. “Alhamdulillah sihat. Abang tak rindu saya ke? Dah masuk hari kedua baru nak call? Abang tahu tak saya bosan duduk rumah sorang-sorang? Saya dah dua hari tak sembahyang jemaah tau? ” Aiman hanya senyum mendengar coleteh si isteri. “..ha, lagi satu abah kata abang mana ada kerja luar, baik abang cakap abang pergi mana?” tiba-tiba suara Syahirah bertukar sebak. “..saya tahu,saya bukan sapa-sapa dekat abang, tapi tak patut abang tipu saya..” air mata Syahirah mengalir. Aiman terdiam. Syahirah juga diam. Terkejut Aiman tiba-tiba terdengar esakkan. “awak nangis ke?” Diam lagi. “awak, saya…” Syahirah memintas. “tak apa. Saya faham.” Air matanya di seka. “ abang sihat tak?” “Alhamdulillah sihat.” Diam. “Abang jangan lupa sebelum tidur baca surah Al-Mulk” pesan Syahirah. “baik sayang.” Terdiam Syahirah. Aiman senyum je. “lagi?” “er..abang jangan lupa baca doa tidur sebelum tidur..”



Aiman ketawa. “next?” “..kalau terjaga pukul dua tiga pagi, solat tahajut..” Aiman hanya mengangguk. “lagi?” “..selalu beristigfar” “okay. Lagi?” “..ingat Allah dalam setiap perbuatan.” “alright, next?” “sentiasa berselawat.” “okay.” “abang ni last.” “apa dia tu?” soal Aiman lembut. “doakan rumah tangga kita sampai syurga.” Aiman senyap sekejap. “sure.” Dari jauh Aiman telah nampak senyuman isterinya di hadapan pintu. Selesai membayar tambang teksi Aiman mengheret bagasi berodanya. Syahirah telah pun keluar menyambutnya siap bertudung. Mereka bersalaman. “Assalammualaikum,awak.” Sapa Aiman. “waalaikumsalam,abang.” Nada ceria. Syahirah bersalaman dengan Aiman.



Terpegun juga dia melihat Aiman yang hanya bert-shirt kolar dan berseluar slack serta berkopiah (mungkin Aiman tak perasan). Wajah Aiman seolah ada sinar keimanan. Sangat tenang! Aiman perasan isterinya memerhatikannya. “er,,awak pandang apa?” Syahirah tersentak. “eh, tak.. abang nampak lain.” “apa yang lain?” Aiman memandang dirinya dan baru perasan akan kopiah di kepalanya. “oh..” jawab Aiman dan menarik kopiahnya. “jom masuk.” Mereka beriringan ke ruang tamu. Aiman telah pun duduk di sofa sementara Syahirah pergi membuat air di dapur. Mata Aiman menebar ke seluruh ruang tamu. Kemas dan bersih. Walaupun rumah itu kecil tetapi sangat selesa. Entah. Dulu tinggal dekat villa abah tak pernah rasa selesa dan tenang. “abang nah..” lembut Syahirah menghulurkan gelas itu pada suaminya. Aiman menyambut. “thanks.” “abang, nak tahu tak?”dia duduk bawah melutut depan Aiman yang duduk di sofa itu. “hmm?” Aiman merenung Syahirah. Dia sudah faham dengan sikap Syahirah yang peramah dan banyak cakap ini. Kadang-kadang macam budak-budak. “ada sinetron baru tau.” Berkerut dahi Aiman. “oh, apa benda tu?” “apalah abang ni. itu cerita drama bersiri Indonesia. Tajuknya cinta fitri.” “oh..” gelas di letak di atas meja. “kenapa dengan cerita tu?” “best.”



Syahirah senyum hingga nampak lesung pipitnya. Comel! Walaupun penat Aiman masih lagi melayan. “ apa yang best?” “lagu.” Ek.. “oh.. jalan cerita tak best.?” sungguh, ini baru pertama kali dalam hidup Aiman berbual mengenai drama Indonesia. “best jugak tapi sedih.” “kenapa?” “entah. Abang nak dengar lagu tema cerita tu.?” “lagu apa?” “tajuknya Cinta Kita nyanyian Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar” Syahirah mengambil mp3nya di almari yang terletak di ruang tamu itu juga. Aiman hanya memerhati. “ .. haa, nah..” dia menghulurkan earphone pada Aiman. “hm, awak ambil satu..” kata Aiman dan menghulurkan sebelah lagi pada isterinya. “..er..kita dengar sesama..” teragap-gagap Aiman. “ok.” Ceria Syahirah menyambut earphone itu. Aiman menarik tangan Syahirah agar duduk di sebelahnya. Mudah untuk dengar mp3 itu. Inilah aku apa adanya Yang ingin membuatmu bahagia Maafkan bila ku tak sempurna Sesempurna cintaku padamu “saya baru download tadi..” Syahirah senyum. Aiman turut senyum. Sungguh dia tak pernah buat benda luar alam untuk melayan lagu dari seberang. Ini cintaku apa adanya Yang ingin selalu di sampingmu Ku tahu semua tiada yg sempurna Di bawah kolong langit ini “Abang kita jadikan lagu kita nak?” Aiman diam seketika. Huh, lagu ni rasa macam nak nangis je



Aiman dengar. Tak tahu kenapa. “hmmm.” Jalan kita masih panjang Ku ingin kau selalu disini Biar cinta kita tumbuh harum mewangi Dan dunia menjadi saksinya Untuk apa kita membuang-buang waktu Dengan kata kata perpisahan Kedua-dua mereka melayan perasaan dengan lagu itu. Tanpa di sedari Aiman telah melatakkan tangannya di bahu sofa dan spontan menarik isterinya ke dalam pelukkannya. Khusyuk melayan lagu. Demi cinta kita aku akan menjaga Cinta kita yg telah kita bina Walau hari terus berganti hari lagi Cinta kita abadi selamanya… Aiman tersentak apabila terdengar azan. Pantas dia menarik earphone itu. Dia menoleh ke kiri. Syahirah dah tidur. “eeerr.. awak…” Aiman cuba mengejutkan isterinya lagi. “awak…bangun. Dah azan Asar ni..” Syahirah bangun dengan mengosok matanya. “abang saya ABC la. Abang solat lah..” Aiman pelik. Apa benda pula dia nak ABC ni. “awak, dah Asar. Kalau nak makan ABC jap lagi kita keluar.” Syahirah memandang Aiman. “Allah Bagi Cuti. Sakit perempuan.” Aiman teragak-agak. “oh.. haa. Okay. Saya solat dulu.” Aiman telah pun bangun untuk menuju ke bilik. “abang.” Langkah Aiman mati. Dia menoleh. “doakan rumah tangga kita sampai syurga.”



Syahirah senyum dan gaya menadah tangan. “sure.” “abang,saya nak cari buku masak..” Aiman hanya mengangguk dengan tangannya yang ada dua beg kertas barang yang dia beli dan Syahirah beli tadi. “..nanti jumpa abang dekat kaunter lah.” Kata Syahirah lagi dan terus berlalu. Aiman hanya senyum dan menghantar dengan pandangan mata. Aiman berjalan ke buku-buku Islamik. Terdetik hatinya tafsir Al-Quran. Aiman pergi ke kaunter pertanyaan dalam kedai buku itu. “ada boleh saya bantu encik?” “hm, ada tafsir tak? Hmm.tafsir Al-Quran?” “maaf encik tiada stok.” Aiman senyum paksa. “okay. Thanks.” Kenapa tiba-tiba rasa sebak ni. Tiba-tiba, Syahirah datang. “ abang tak beli apa-apa?” “tak. Awak dah jumpa buku?” Syahirah senyum dan menunjukkan buku itu pada Aiman. “tadaaa… nanti kita try dekat rumah ok?” “okay.” Aiman membayar buku itu. Sewaktu mereka telah keluar dari kedai buku itu. Pekerja kedai buku itu berbisik. “wah,romantiknya mereka!” “tahu tak apa. untungkan wanita itu dapat suami yang punya lah handsome dan baik!” “mana kau tahu baik?” “tadi dia nak beli tafsir Al-Quran.” “oh, memang padanlah. Perempuan itu pun alim je.” “sweet kan. Suami dia just pakai t-shirt berkolar dan seluar slack, isterinya just pakai baju kurung dengan tudung labuh.



Baju dorang warna match. Jalan pegang tangan” “superb! Romantic!” “kan Allah S.W.T telah berfirman, “Perempuan yang jahat untuk lelaki yang jahat dan lelaki yang jahat untuk perempuan yang jahat, perempuan yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk perempuan yang baik.” (an-Nur’:26) “betul-betul.” _________________________________________________ Aiman sibuk membuat kerjanya di ruang tamu. Lama dia bercuti selepas pergi ke pondok hari itu. Justeru, banyak kerja yang perlu di lakukan. “abang..” sapa Syahirah manja. Aiman senyum. “kenapa?” “nah..” Syahirah menunjukkan sesuatu pada Aiman. Aiman mengambil dan berfikir. “birthday saya rasanya belum lagi..” “abang buka lah dulu. Saya dah ngantok. Jangan tidur lewat-lewat tau. Nanti dah masuk bilik tolong perlahankan air-cond. Nite abang. Assalammualaikum.” Syahirah nampak penat. Mana tidaknya sehari suntuk berjalan. Setelah Syahirah masuk ke bilik. Perlahan-lahan Aiman membuka balutan itu. “subhanaALLAH, tafsir Al-Quran..” terasa macam nak mengalir air mata Aiman. ‘Al-Quran, the love letter from Allah’ – isterimu. Aiman turn off laptopnya. Kertas-kertas yang bertaburan di perkemaskan. Setelah selesai berkemas bahan-bahan kerjanya Aiman mengambil tafsir itu dan masuk ke bilik. Samar-samar. Hanya lampu di sisi katil sahaja yang menyala. Dia lihat Syahirah sudah lena tidur.



Mungkin penat sangat. Aiman senyum. Dia meletakkan tafsir itu di atas meja make-up. Seluar di lipat. Aiman menuju ke tandas. Dia perlu melakukan sujud syukur kerana dia memang beriya-iya hendakkan tafsir Al-Quran itu. sewaktu pekerja kedai itu mengatakan sudah habis stok dia seakan kecewa teramat, entah. Tidak tahu kenapa perasaan itu timbul. Sungguhlah kemanisan iman itu sungguh manis. “Aiman!! Kamu nak jadi apa ha ni!” tengking Dato Rahimi merangkap abahnya. Aiman hanya tunduk. Sejak menjadi suami Syahirah dia banyak sangat mendiamkan diri. Dia tak banyak cakap. Selepas pulang dari pondok agama hari dia tak cepat marah atau melenting. “kamu dengar tak ni?! hari tu kamu pergi mana? Kamu buat hal lagi ya? ni akaun syarikat kenapa jatuh teruk ni!” Dato Rahimi mencampak fail itu di meja pejabat Aiman. “abah, ekonomi dekat sini buat masa ini tak stabil..” Dato Rahimi memandang sinis anaknya. “bukan kamu joli kan semua duit tu?” “Abah..” “dah! Abah tak tahu kamu buat macam mana, abah nak kamu settle kan semua bil-bil ni! “



Tercengang Aiman mana dia ada duit banyak tu. “abah, saya tak da duit banyak tu.” “abah tak peduli. Kamu buat apa yang patut!” Dato Rahimi terus keluar dari pejabat itu. Terduduk Aiman. Ya Allah… tiba-tiba telefon Aiman berbunyi. Shahir. Ada apa abang iparnya ini telefon. “Assalammualaikum.” Lemah Aiman menjawab. “waalaikumsalam, weh Aiman. Kau balik rumah kau sekarang.!” “er, kenapa along?” “kau balik je!” Tersentap Aiman tatkala talian di matikan. Tak tahu pula dia yang abang iparnya ini datang Kepala Batas. Ada apa ya? Aiman mengambil briefcasenya. Satu, satu masalah dia dapat. Laju Aiman memandu kereta isterinya itu. Hari ini Syahirah tak kerja cuti sekolah jadi dia pun cuti lah. Syahirah seorang ustazah yang mengajar subjek Sirah. Justeru, Syahirah menyuruhnya membawa kereta dia. _____________________________



“Along.. tolonglah jangan buat kecoh dekat sini..” rayu Syahirah. “eh, kau diam lah dik..” Aiman melangkah masuk ke rumah. “Assalammualaikum.” “hah, sampai pun kau..” Aiman menghulurkan tangan untuk bersalam dengan abang iparnya tetapi lelaki itu tidak melayannya. Aiman menarik kembali tangannya. “kenapa along?” “aku nak bawak Syahirah balik..” Sentap Aiman mendengar. Matanya memandang Syahirah yang telah pun berair mata. “..ta..tapi kenapa?” “kenapa kau tanya? Kau tahu tak? Aku pergi dapur, tak ada makanan langsung! Macam mana kau sara adik aku ha? Lepas tu, aku dengar syarikat kau dah muflis kan?!” herdik Syahir. Sebak Aiman dengar. “along tak boleh buat macam ni..” “apa tak bolehnya! Tak akan kau nak adik aku sara kau pulak! Aku ingatkan abi kahwinkan kau dengan dia kau dah berubah rupanya hampeh je.” “along,kenapa along cakap macam tu?” Syahirah yang tadi berair mata membela Aiman. “kau diam. Dah sekarang aku nak bawa dia balik dekat rumah keluarga kami!” Syahir menarik tangan Syahirah.



Syahirah sedaya upaya menarik kembali tangannya. “saya tak akan pergi! Tempat seorang isteri di sisi suami!” “hoi, Aiman. Baik kau izinkan. Tak akan kau nak biar isteri kau ni mati kebulur.!” Marah Syahir lagi. Ya Allah, tabahkan hati hamba. Habis satu masalah di pejabat sekarang masalah isterinya pula. Betul juga apa yang abang iparnya cakap. Dia nak bagi makan apa dekat isterinya ini. Memang kali ini dia muflis tersangat! “abang..tolong…” sayu Syahirah meminta pertolongan Aiman. “saya izin..” sebak. “..saya izinkan awak balik.” Terus Syahir menarik adiknya keluar. Air mata Aiman jatuh juga. Mata di pejam. “abang….” Teriak Syahirah sayu sempat menoleh Aiman yang membelakanginya. Aiman terduduk. Ya Allah beratnya dugaan-MU… Aiman baru selesai solat Maghrib. Sayu hatinya melihat rumahnya itu sunyi. Memang dia tidak ke surau. Rasa nak demam je. Puas dia memikirkan macam mana nak dapat duit nak selesaikan bil-bil nya. Sedang dia termenung di atas sejadah itu telefonnya berbunyi. Terus button hijau di tekan tanpa melihat nama pemanggil. Aiman terkejut mendengar esakkan di talian itu. “awak..” Esakkan itu masih lagi berbunyi. “Ira..awak..” “sampai.. sampai hati abang..” Aiman senyap. “saya buat macam ni agar awak senang…” “tak ada istilah senang kalau saya kene tinggalkan abang sorang- sorang lalui kepayahan.” “awak tak faham..” sayu Aiman jawab. Suara serak



Syahirah berbicara lagi. “abang… biarlah susah senang kita bersama.” Aiman senyap. “abang,tolong lah abang. Saya nak jadi isteri yang solehah.” Aiman masih lagi senyap. Air matanya mengalir. Terharu dengan kata-kata isterinya. Di saat semua orang menyalahkannya tapi Syahirah tidak. “abang…tolong jangan senyap macam ni.. saya bersalah sangat ni..” “sayang tak perlu rasa bersalah.” Terdiam Syahirah. Ya Allah…. “abang, cuba tengok kertas yang saya tampal dekat meja study saya itu..” Aiman bangun dan menuju ke meja tempat isterinya melakukan kerja- kerja. “cuba abang baca..” Rasulullah saw. bersabda: “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada Mukmin yang lemah. Segala sesuatunya lebih baik. Tampakanlah terhadap hal-hal yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah dan janganlah engkau menjadi tak berdaya.” (Muslim) Aiman beristigfar. Mata di pejamkan seketika. “sayang..abang betul-betul tak kuat..” buat pertama kalinya kalimah abang itu terluah juga. “abang, tolonglah. Saya nak berada di samping abang saat susah dan senang.” “tapi abang tak kuat nak berhadapan dengan along dan semua orang.” “abang, along hanya insan biasa. Abang ada kuasa untuk membawa saya kembali.…” Aiman hanya diam. “istikharahlah abang, minta petunjuk-NYA….



Assalammualaikum.” Syahirah dah tak sanggup nak berbicara lagi. Talian di matikan. Aiman menarik nafasnya. YA ALLAH…… lagu untuk entry ini, click lah =) Nasihat Nabi s.a.w kepada Ali r.a Wahai Ali, bagi orang ‘ALIM itu ada 3 tanda-tandanya: 1) Jujur dalam berkata-kata. 2) Menjauhi segala yang haram. 3) Merendahkan diri. Wahai Ali, bagi orang yang JUJUR itu ada 3 tanda-tandanya: 1) Merahsiakan ibadahnya 2) Merahsiakan sedekahnya. 3) Merahsiakan ujian yang menimpanya. Wahai Ali, bagi orang yang TAKWA itu ada 3 tanda-tandanya: 1) Takut berlaku dusta dan keji. 2) Menjauhi kejahatan. 3) Memohon yang halal kerana takut jatuh dalam keharaman. Wahai Ali, bagi AHLI IBADAH itu ada 3 tanda-tandanya: 1) Mengawasi dirinya. 2) Menghisab dirinya. 3) Memperbanyakkan ibadah kepada Allah s.w.t. “Assalammualaikum..” Aiman menoleh. “waalaikumsalam, eh ustaz.” Mereka bersalaman. Ustaz itu senyum. “baca artikel apa itu?” “Nasihat Rasulullah pada Ali.” “oh, Alhamdulillah. Dari tadi ustaz nampak kamu duduk sini. Tak balik?” Aiman senyum. “tenang duduk dekat masjid ni.” “dari Subuh tadi. Dah nak masuk Maghrib ni, isteri kamu tak ikut?” Aiman sentap. “hm,dia balik kampung.” “oh..eh, ustaz nak pergi toilet sekejap. Kamu bacalah buku ini dulu.” Aiman menyambut lembut buku nota kecil itu. Tangannya menyelak muka surat pertama. Yakin pada Allah bukanlah mengharap terkabulnya segala harapan, Yakin pada Allah adalah meletakkan keredhaan pada ketentuan-Nya, Rasa bahagia dengan ujian walaupun perit, Air mata yg menitis terasa bernilai buat menyiram api neraka, Indahnya tarbiah Allah,tersiram rahmat dan hikmah, Diuji kita sebagai tanda sayang-Nya…. Terkedu Aiman. Ya Allah… Telah dua hari dia tidak berjumpa dengan isterinya.



Tipu kalau dia kata dia tak rindu pada wanita yang banyak mengubah hidupnya itu. Memang perit sangat dia rasa. Urusan syarikat pula berkerja keras dia agar dapat projek untuk membayar semua bil-bil syarikatnya. Abah memang dah tak nak tolongnya. Yelah, dulu banyak kali abah tolong, tapi dia yang mensia-siakan. Tapi itu dulu… sekarang lain… _________________________ Assalammualaikum, abang dah makan? – Syahirah. Aiman membaca message itu dan senyum. Dia tahu Syahirah tidak mahu bercakap voice to voice dengannya. Merajuk tapi still tanya khabar melalui pesanan ringkas (sms). Comel je isterinya itu merajuk. Waalaikumussalam, Alhamdulillah sudah. – Aiman Lepas beberapa minit. Syarikat abang dah okay? – Syahirah. Doakanlah ada projek yang masuk. – Aiman Solat Dhuha lah abang. Solat itu membuka rezeki. insyaALLAH, kalau kita sabar berdoa dan berusaha Allah akan tolong. – Syahirah. Aiman senyum membaca message itu. insyaALLAH. – Aiman. ____________________________________ “Assalammualaikum, abi.” Aiman menelefon ayah mertuanya, Haji Amran. “waalaikumsalam. Aiman, kenapa ni?” nada risau. “abi,saya… saya..” tak terluah oleh kata-kata. “Aiman, abi faham. Sekarang kamu buka email kamu. Abi ada hantar satu video. Kamu hayati dan kamu fikir lah baik-baik. Bersabar ya Aiman.” “terima kasih abi.” Selepas salam berbalas. Talian di matikan. Syukur,abinya seorang yang memahami. Aiman membuka emailnya. Abinya agak moden kerana seorang dekan di sebuah university terkemuka di tanah air. Wajarlah, alongnya tak mahu adiknya Syahirah itu hidup melarat. Matanya tertala pada email versi video itu. kamu hayati dan kamu renung2kan lah. Kesian, abi tengok Syahirah. Dia sangat memerlukan kamu. Air matanya jatuh lagi saat melihat video itu. Sungguh, dia hampir melepaskan tanggungjawabnya sebagai seorang suami.



Astarfiruallahalazim. Erat Syahirah memeluk suaminya saat Aiman masuk ke dalam rumah abinya tadi. Haji Amran hanya senyum melihat mereka. “abang please.. jangan tinggalkan saya lagi..” esak Syahirah. Aiman yang terkedu itu mengesat air mata Syahirah. “shhtt, abang dah datang ni. jangan nangis lagi ya.” mata mereka bertentangan. Syahirah mengangguk dan memandang abi dan uminya. “jaga dia baik-baik Aiman.” Pesan Hj. Amran. “terima kasih abi, umi..” sayu sahaja Aiman bercakap. Teringat nasihat abinya itu. Mujur alongnya ada conference dekat Seoul,Korea. Tak perlu dia berdebat dengan alongnya itu. Terima kasih Ya Allah, KAU permudahkan urusan ini. “kami balik dulu abi, umi.” Aiman bersalaman dengan kedua mertuanya itu di turuti Syahirah. “Assalammualaikum.” “waalaikumsalam.” _________________________________



“saya sayang abang.” Luah Syahirah sewaktu mereka dalam kereta perjalanan untuk pulang ke rumah. Aiman yang tengah memandu itu senyum. “saya pun sayang awak juga.” Syahirah senyum senang. “Ira…” panggil Aiman. “ya?” Syahirah memandang suaminya yang tengah memandu itu. Aiman diam sekejap. “thanks.” “thanks untuk apa?” “sebab awak saya dah banyak berubah.” Syahirah ketawa kecil. “bukan saya lah tapi Allah. Allah yang ketuk pintu hati abang.” “tapi kalau abang tak jumpa inspirasi hati abang ni, abang tak berubah..” kata Aiman. Syahirah senyum. “saya hanya pengantara je. Semua itu telah tertulis di Luh Mahfuz.” Aiman mengangguk dengan mata yang masih lagi focus memandu. “thanks lagi sekali.” Dahi Syahirah berkerut. “untuk apa pula?” “settlekan bil-bil syarikat tu..” “kita suami isteri kene saling membantu.” “mana Ira dapat wang banyak macam itu?” Syahirah senyap. Sebenarnya itu wang yang di kumpul sebelum kahwin lagi untuk dia menunaikan haji dan untuk kos perubatan barah hatinya yang dia rahsiakan daripada abi,umi dan along . Dia bersyukur Allah beri penyakit itu, dia rasa beruntung kerana dia akan sentiasa mengingati mati dan bertaubat atas setiap kesalahannya. Biarlah,hanya dia dan Allah yang tahu derita bahagia ini.



Aiman memandang Syahirah sekilas. “sayang..mana awak dapat wang banyak macam itu?” Syahirah terkelu. “hm,rezeki Allah.” “dari mana? Tak akan turun dari langit kot?” soal Aiman lembut. “abang, jom kita makan dekat restoran tu, lapar pula rasanya.” Syahirah menunjuk ke arah sebuah retoran di sebelah kiri itu. Aiman terus lupa apa yang dia soal tadi. Kereta di belokkan. Sewaktu makan di restoran itu mereka bertukar cerita dan ketawa. Tiba-tiba , Syahirah terbatuk. Aiman terkejut. Syahirah terkejut tangannya berdarah selepas dia menutup mulut tadi. Aiman terus menerpa ke arahnya. “awak.” Terkelu lidah Aiman sewaktu melihat darah itu. Syahirah senyum. “biasalah ni, panas tu yang berdarah tekak tu.” “kita pergi klinik.” Syahirah dah pening. “tak apa. Ni panas ni. Dah biasa.” “no… nampak serious ni.” ujar Aiman yang melutut di sisi Syahirah yang duduk di kerusi itu. Syahirah ketawa perlahan yang di buat-buat. “abang ni, panas je lah ni. saya nak pergi toilet jap.” Sedaya upaya Syahirah cuba melangkah. Kepalanya tiba-tiba berdenyut. Sakitnya Ya Allah. Aiman tak tahu nak buat apa. Hanya dengan pandangan dia menghantar isterinya itu. Sebak tiba-tiba hatinya. Ya Allah, semoga semuanya baik-baik sahaja. “abang, bangun..” Syahirah menggerakkan Aiman di sebelahnya. “..Encik Aiman, bangun..” kejut Syahirah lagi. Kenapa tak bergerak ni. Kuat Syahirah menggerakkan Aiman lagi. “abang….abang.. bangun…” Aiman membuka matanya perlahan-lahan.



“hmm, kenapa sayang?” “abang,jom buat qiamullai berjemaah. Kita tak pernah qiamullai berjemaah.” Aiman duduk menghadap Syahirah. “dah pukul berapa?” “hmm, 4.30 pagi.” “jom.” Ajak Aiman. Kini, dia telah yakin untuk menjadi imam tidak sia-sia dia ke pondok agama hari itu. “..sayang ambil wudhuk dulu..” “okay.” Sebelum turun dari katil sempat Syahirah mencium pipi Aiman. Terkejut juga Aiman. “mimpi ke reliti ni?” seloroh Aiman dan memegang pipinya yang di cium tadi. Syahirah hanya ketawa halus dan masuk ke bilik air. Selesai berqiamullai dan membaca doa Aiman bersalaman dengan Syahirah. “abang,saya nak minta maaf kalau saya ada terkasar bahasa dan menyakitkan hati abang.” Seperti biasa Syahirah akan sentiasa memohon kemaafan pada suaminya selepas solat. “..halalkan semua makan minum.” Aiman menarik Syahirah dalam pelukkannya. “abang pun nak minta maaf tersalah kata dan menyakitkan hati awak. Abang, minta halal juga semuanya ya.” dahi isterinya di cium. “Allah makbulkan doa saya untuk dapat suami yang soleh.” Kata



Syahirah dan senyum. Aiman hanya senyum. “hm, nak ikut abang Subuh dekat surau tak?” Syahirah geleng. “boleh ea abang. Saya nak sembahyang dekat rumah je. Letihlah.” Aiman mengangguk. “oklah. Nanti abang belikan sarapan.” “okay, saaaaayang abang !” lirih Syahirah dan senyum. “sayang awak juga.” _____________________________ Aiman memasukkan keretanya ke dalam porch rumah selepas pulang dari surau. Sebelum keluar dia mengambil plastik yang mengandungi dua bungkus nasi lemak. Aiman keluar dari kereta. PRRRANGGGGG!!!!!!!! Terkejut Aiman mendengar pinggan pecah. Terus dia berlari masuk ke rumah. Aiman ternampak kelibat dua orang berbaju hitam dan bertopeng. Pantas dia cuba mengejar dua makhluk yang pecah masuk rumahnya itu. Dia berlari ke dapur. Terkejut Aiman sewaktu dia ke dapur. Darah berlimpahan. Isterinya. “Sayang !!!!” jerit Aiman melihat Syahirah yang menahan sakit akibat di tikam dengan pisau.



Aiman cuba mencari dua orang kelibat tadi, tapi malangnya ada orang telah menerkup mulutnya dengan kain yang mengandungi bahan kimia yang membuatkan Aiman tidak bernafas dan pengsan. ********** Aiman terpisat-pisat bangun.



Kepalanya seakan sakit. Sewaktu mata terbuka dia terdengar suara orang yang hendak masuk ke rumah. Matanya beralih ke kiri. Ya Allah. “sayang..” Aiman memangku Syahirah yang lemah itu. Entah macam mana dia boleh memegang pisau. Aiman mencampakkan pisau itu. “ha, ini tuan yang membunuhnya!” terkejut Aiman tatkala anggota polis masuk ke dalam rumahnya. “bukan saya.” “dah bawak dia. Cuba periksa nadi mangsa.” Tangan Aiman bergari. “bukan saya!..” Aiman terkejut melihat abahnya juga turut di disitu. “Abah! Bukan Aiman!!! Abah!!” anggota polis itu membawa Aiman keluar rumah. Abahnya hanya menggeleng dengan air mata berlinangan. “kalau kamu tak suka dia pun janganlah sampai macam ni…” sayu abahnya berbicara. “bukan Aiman bah!!” Sewaktu keluar. Memang dah ramai orang di luar rumahnya. Aiman memandang abi,umi dan alongnya. “abi, bukan saya, umi!!” meronta-ronta Aiman. “sedangkan orang gila tak mengaku dia gila, inikan kau yang waras nak mengaku kau bunuh adik aku!” herdik abang iparnya yang mata merah mungkin sebab menangis. Aiman cuba meronta. “bukan saya! Abi!! Umi!! Percaya saya..” “cepat bawa dia!” arah alongnya. Ya Allah dugaan apa yang KAU berikan ini. Ya Allah izinkan hamba dapat berjumpa dengan isteri hamba. Ya Allah…………. Semoga dia selamat. Air mata Aiman jatuh tika pandangan rumahnya makin hilang. Sayang… Bantu hamba Ya Allah……… Haji Amran melawat menantunya di penjara. “abi..percayalah saya..” Haji Amran senyum. “sabar



Aiman, kebenaran akan terungkap, bersabarlah..” “abi, macam mana keadaan Syahirah?” Haji Amran senyap. Air matanya bergenang. Sebak dadanya. “abi kenapa dengan isteri saya?” Haji Amran hanya senyap dan senyum terpaksa. “bersabarlah Aiman, berdoa banyak-banyak. Doa itu senjata muslim gunakan sebaik- baiknya.” Haji Amran bangun dari kerusi itu. “abi,jawab saya abi. Syahirah macam mana?” mengalir air mata Aiman tatkala ayah mertuanya tidak menjawab soalan. “abi,kene pergi dah ni. banyak-banyakkan bersabar. Ingat Allah sentiasa. Assalammualaikum.” Haji Amran terus keluar dari bilik itu. Lemah lutut Aiman mendengar kata-kata abinya itu. Ya Allah, hamba tak kuat….. “abang, cuba tengok kertas yang saya tampal dekat meja study saya itu..” Aiman bangun dan menuju ke meja tempat isterinya melakukan kerja- kerja. “cuba abang baca..” Rasulullah saw. bersabda: “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada Mukmin yang lemah. Segala sesuatunya lebih baik.



Tampakanlah terhadap hal-hal yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah dan janganlah engkau menjadi tak berdaya.” (Muslim) “Encik,saya nak sejadah dan tafsir Al-Quran..” kata Aiman pada warden yang menjaganya itu. Alhamdulillah,sepanjang dia di penjara itu. warden-warden di ditu berlembut dengannya. Terima kasih Ya Allah, KAU melindungi aku. Aiman membuat solat sunnat. Selepas itu dia membaca Al-Quran. ‘Al-Quran, the love letter from Allah’ – isterimu. Air matanya terus mengalir sewaktu membaca ayat-ayat suci itu. Basah tafsir itu dengan air matanya. Allah… ________________________________ Belajar DIAM dari banyaknya BICARA Belajar SABAR dari sebuah KEMARAHAN Belajar KESUSAHAN dari hidup SENANG Belajar MENANGIS dari suatu KEBAHAGIAN Belajar KEIKHLASAN dari KEPEDIHAN Belajar TAWAKKAL dari UJIAN Belajar REDHA dari satu KETENTUAN.. “Alhamdulillah.” Berulang-ulang ayat itu keluar dari mulutnya. Haji Amran hanya senyum melihat wajah menantunya itu. “bebas juga saya abi..” kata Aiman. “Alhamdulillah, Allah tunjuk kekuasaanNYA dengan anggota polis yang menemui kain yang menerkup kamu itu dan dompet perompak yang tercicir itu.” Aiman senyum. Terima kasih Ya Allah. “abi,jom jumpa Syahirah.” Bicara Aiman ceria. Haji Amran tersentak. Dia hanya mengangguk. Aiman duduk di bahagian sebelah memandu. Abahnya telah berangkat ke umrah, sebagai tanda bersyukur Aiman tak bersalah. Aiman hanya senyum sepanjang jalan. Tak sabar hendak bertemu isterinya. Rindu. Hampir sebulan dia tak bertemu. Haji Amran berhenti di hospital. Aiman terkejut. “abi, kenapa di sini?” “turun dulu Aiman. Jom.” Ajak Haji Amran. Aiman hanya menuruti. Sewaktu tiba di depan wad Aiman terkejut melihat ramai orang. Dia merenung dari luar sebuah bilik itu. Dia nampak abang iparnya dah duduk menangis. Dia nampak uminya tengah menangis. Dia nampak doctor. Perlahan Aiman melangkah ke arah bilik itu. “maaf, dia tak dapat di selamatkan.”



Lemah lutut Aiman dengar. Bukan. Salah ni. Aiman menghampiri katil itu. “barah hatinya dah kriktikal, effect. Dia tak dapat nak survive. Bersabarlah.” Kaki Aiman hampir di tepi katil itu. Ya Allah… Air matanya cuba di tahan. Sakit! Dia lihat Syahirah baring tenang di atas katil itu. Aiman mengangkat sedikit kepala isterinya itu dan di kucup dahi isterinya lembut. Selepas itu, kakinya sangat lemah. Ya Allah beratnya ujian ni.. “TAK!!!!!” jerit Aiman dan terduduk. Dia menangis. Haji Amran menenangkan menantunya itu. “sabar Aiman…bawa mengucap.” “bukan Ira abi..bukan dia…” tangis Aiman. Haji Amran mengusap bahu Aiman. “dah di tentukan ajalnya..” sebak Haji Amran. “tak…tak…bukan dia..” sayu Aiman mengungkap. Sekali lagi dia memandang wajah jenazah isterinya itu. Sakit. Ya Allah sakitnya rasa ini. Sakit sangat! Kenapa Ya Allah. Syahirah………. Air mata lelakinya deras mengalir. video cinta kita – click sini =) “lagu apa?” “tajuknya



Cinta Kita nyanyian Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar” Syahirah mengambil mp3nya di almari yang terletak di ruang tamu itu juga. Aiman hanya memerhati. “ .. haa, nah..” dia menghulurkan earphone pada Aiman. “hm, awak ambil satu..” kata Aiman dan menghulurkan sebelah lagi pada isterinya. “..er..kita dengar sesama..” teragap-gagap Aiman. “ok.” Ceria Syahirah menyambut earphone itu. Aiman menarik tangan Syahirah agar duduk di sebelahnya. Mudah untuk dengar mp3 itu. “Abang kita jadikan lagu kita nak?” Aiman diam seketika. Huh, lagu ni rasa macam nak nangis je Aiman dengar. Tak tahu kenapa. “hmmm.” kenapa harus begini….. Aiman menutup buku agama yang di bacanya itu. Buku itu di letak di sisi katil. Pelipisnya di gosok. Ya Allah. Sedar tak sedar hampir masuk setahun setengah Syahirah pergi menemui Ilahi. Sungguh, hampir 5 bulan dia cuba kembali ke reality. Abah dan abinya puas meredhakan hatinya. Puas mereka menghantarnya berubat. Waktu itu, hanya tuhan sahaja yang tahu bertapa sedihnya dia kehilangan orang yang di sayangi dalam sekelip mata. Benarlah, ajal maut ketentuan tuhan. Akhirnya, dia akur. Setiap hari tak pernah dia lupa untuk membacakan Yassin untuk isterinya. Isterinya yang solehah. Inspirasi Hatinya. Aiman turun dari katil dan keluar dari biliknya.



Kini, dia kembali tinggal bersama abah dan mamanya di villa mereka. “Aiman, nak pergi mana?” Dia senyum. “ma..” Aiman menghampiri mamanya dan di cium tangan wanita itu. “nak keluar.” “pergi mana malam-malam ni?” soal abahnya pula. Aiman bersalaman dengan abahnya pula. “hm, pergi masjid. Aiman pergi dulu. Assalammualaikum.” “waalaikumsalam.” _________________________________



Aiman meletakkan kereta sportnya di hadapan masjid itu. Senyumnya terukir. Dia keluar dari kereta. Kaki melangkah masuk di pintu utama masjid. Setelah berwudhuk. Aiman melakukan solat sunnat masuk masjid. Setelah itu dia melakukan solat sunnat taubat dan solat sunnat yang lain. Selesai melakukan solat dia membaca Al-Quran pula. “Assalammualaikum.” Sapa seorang lelaki separuh umur. Aiman memberhentikan bacaannya. “waalaikumsalam.” “anak musafir ke? Dah lewat malam ni.” Aiman senyum. Dia tahu dah hampir 12 tengah malam. “saya ingat nak tidur sinilah pak cik.” “oh, kalau begitu pak cik balik dulu lah ya.” Aiman mengangguk. Setelah hampir satu juzuk Aiman baca matanya sudah mahu terlelap. Aiman menyimpan semula Al-Quran itu ke rak. Sejadah di ambil untuk di jadikan bantal. Aiman membaringkan badannya. “Abang jangan lupa sebelum tidur baca surah Al-Mulk” pesan Syahirah. “baik sayang.” Terdiam Syahirah. Aiman senyum je. “lagi?” “er..abang jangan lupa baca doa tidur sebelum tidur..” Aiman menadah tangannya untuk membaca doa tidur. Ya Allah, rindunya hamba pada dia. Air mata Aiman mengalir. Dia baring mengiring ke kanan. Mata cuba di lelapkan. Tiba-tiba, mata Aiman terpandang seseorang. Sayang. Aiman bangun. Dia menghampiri Syahirah yang senyum memandangnya dengan siap bertelekung. “sayang..” Aiman menggenggam tangan Syahirah. “jangan tinggal abang lagi.” Tangan itu di kucup. Syahirah hanya senyum dan menarik tangan Aiman agar mengikutinya. ______________________________

_____________



Lemah lutut Dato Rahimi dan isterinya sewaktu mendapat berita itu. Cepat mereka bergegas ke masjid yang di katakan pemanggil itu. “tu lah Dato. Malam tadi saya jumpa dia sebelum arwah meninggal. Dia kata nak tidur masjid. Saya ya kan je lah. Tak tahu pula saya yang ajalnya dah makin tiba.” Sebak Dato Rahimi mendengar. “terkejut saya pagi tadi melihat dia tidur. Saya kejutkan dia untuk bangun Subuh tapi tak bergerak-gerak, tu saya suruh orang check nadi dia. Dia menemui Ilahi.” Mengalir air mata isteri Dato Rahimi. Ya Allah, semoga roh anak kandung dan menantunya di bawah rahmat-MU. Al-Fatihah. Assalammualaikum – alhamdulillah tamat juga. Kadang-kadang dalam hidup ini tak semua benda kita boleh dapat. Apa yang kita rancang terkadang tak sama dengan apa yang kita akan dapat. Untuk kisah ini, bagi Aiman satu pengakhiran yang baik sebab dia sempat mendekati dirinya dengan ALLAH, dia juga dalam keadaan yang bersih. Bagi kita? wallahualam, hidup mati ini tak tentu bila tapi ingatlah. Ianya pasti. Permulaan hidup kita sangat indah di azan atau di iqamatkan. Ayat pertama yang kita dengar. Alangkah indahnya jikalau akhir hayat kita juga di akhiri dengan kalimah yang indah. Mari kita berusaha menjadi hamba yang baik. Ingat mati itu pasti syurga atau neraka yang menanti. wallahua'lam...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...